Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABAR PASAR: Daya Tahan Emiten Diuji, Menggali Sumber Dana Baru

Sejumlah berita menjadi topik utama harian Bisnis Indonesia hari ini, Rabu (298/4/2020), di antaranya pemangkasan prospek dan peringkat utang korporasi akibat pandemi Covid-19.
Salah satru jalan di Makassar ditutup untuk mencegah penyebaran corona./Antara/Arnas Padda
Salah satru jalan di Makassar ditutup untuk mencegah penyebaran corona./Antara/Arnas Padda

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah berita menjadi topik utama harian Bisnis Indonesia hari ini, Rabu (298/4/2020), di antaranya pemangkasan prospek dan peringkat utang korporasi akibat pandemi Covid-19.

Berikut ringkasan sejumlah topik utamanya:

 

Daya Tahan Emiten Diuji. Penyebaran virus corona membuat sejumlah lembaga pemeringkat memangkas prospek dan peringkat utang korporasi. Perusahaan mulai menyiapkan strategi refi nancing untuk mengantisipasi risiko gagal bayar.

Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, terdapat 110 obligasi yang jatuh tempo pada tahun ini. Dari total obligasi tersebut, 23 di antaranya jatuh tempo pada semester I/2020.

Penanganan Dampak Covid-19: Menggali Sumber Dana Baru. Pemerintah membutuhkan tumpukan dana segar untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19 yang diprediksi masih panjang. Mulai dari pemulihan ekonomi, penanganan kesehatan, hingga penyaluran bantuan sosial.

Pengusaha Keluhkan Prosedur Administrasi. Pelaku usaha mengeluhkan adanya kerancuan dalam ketentuan administrasi mengenai pelaporan surat pemberitahuan (SPT) Tahunan bagi wajib pajak badan. Wakil Ketua Tetap Bidang Perpajakan Kadin Herman Juwono menjelaskan, relaksasi yang diberikan pemerintah terkesan setengah hati.

Dunia Kendurkan Lockdown. Negara-negara di dunia, mulai dari Spanyol hingga Filipina, berencana mengendurkan karantina wilayah setelah peningkatan jumlah kasus infeksi virus corona menunjukkan perlambatan. Namun, pelonggaran dikhawatirkan memicu gelombang kedua wabah jika tidak hati-hati.

Nissan Terancam Rugi. Nissan Motor Co. memperkirakan kerugian sedikitnya 150 miliar yen atau US$1,39 miliar karena terkena dampak pandemi Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper