Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Asia Diperkirakan Menguat Ikuti Laju Wall Street

Pada perdagangan Senin, indeks S&P 500 ditutup menguat 1,4 persen ke level tertinggi sejak 10 Maret.
Indeks Bursa Jepang/Reuters
Indeks Bursa Jepang/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Asia diperkirakan bergerak menguat pada perdagangan hari ini, Selasa (28/4/2020), mengikuti reli bursa AS yang naik ke level tertinggi enam pekan menyusul langkah menuju pembukaan kembali sejumlah aktivitas ekonomi utama.

DIlansir Bloomberg, kontrak berjangka indeks Nikkei 225 menguat 0,5 persen, sedangkan kontrak indeks S&P/ASX 200 Australia menguat 0,1 persen.

Pada perdagangan Senin, indeks S&P 500 ditutup menguat 1,4 persen ke level tertinggi sejak 10 Maret. Adapun harga minyak West Texas Intermediate bertahan di bawah US$13 per barel di tengah melimpahnya pasokan.

Investor akan menyambut serangkaian laporan keuangan emiten dan proyeksi pendapatan perusahaan pekan ini, di antaranya dari Amazon.com Inc., Barclays Plc, dan Samsung Electronics Co.

Sementara itu, Komisi Eropa berencana untuk mengumumkan langkah-langkah bantuan modal pada hari Selasa untuk membantu menopang likuiditas perbankan.

Sementara itu, Vaksin untuk menghentikan pandemi virus corona (Covid-19) disebut-sebut dapat tersedia paling cepat tahun ini untuk kalangan rentan terinfeksi seperti tenaga medis.

Perkiraan tersebut bahkan lebih dini dari perkiraan awal. Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI), yang mendanai sembilan proyek vaksin virus corona berbeda, sebelumnya menyatakan bahwa suntikan vaksin itu dapat siap dalam kurun waktu 12 bulan-18 bulan.

Jumlah kasus harian virus corona di AS berada di titik terendah bulan ini, sementara negara bagian termasuk Florida dan Ohio berencana melonggarkan pembatasan aktivitas. Adapun Italia melaporkan tingkat infeksi baru terendah dalam tujuh  pekan terakhirdan bersiap untuk mencabut lockdown.

"Terlepas dari data ekonomi yang suram secara konsisten, para investor tampaknya telah mendapatkan kepercayaan dari tanda-tanda tentatif bahwa langkah-langkah untuk mengendalikan coronavirus bekerja," tulis Oliver Jones, ekonom pasar di Capital Economics, seperti dikutip Bloomberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper