Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Pandemi Covid-19, Begini Siasat Total Bangun Persada (TOTL)

Total Bangun Persada bakal melakukan efisiensi biaya dan optimalisasi anak usaha guna menjaga kinerja. Perseroan meyakini pasar konstuksi bangunan tinggi (high rise building) belum akan menggeliat pada tahun ini.
Presdir Total Bangun Persada, Janti Kamadjaja (dari kiri), berbincang dengan Executive VP BCA Lanny Budiati, Direktur PQM Consultants Marc Irawan, Presdir Toyota Motor Manufacturing Indonesia  Warih Andang Tjahjono dan Komisaris  PQM Consulatnts Kristanto Santosa disela sela seminar bertajuk Developing People for Indonesia's Competitiveness, di Jakarta,  Selasa (24/10)./JIBI-Dedi Gunawan
Presdir Total Bangun Persada, Janti Kamadjaja (dari kiri), berbincang dengan Executive VP BCA Lanny Budiati, Direktur PQM Consultants Marc Irawan, Presdir Toyota Motor Manufacturing Indonesia Warih Andang Tjahjono dan Komisaris PQM Consulatnts Kristanto Santosa disela sela seminar bertajuk Developing People for Indonesia's Competitiveness, di Jakarta, Selasa (24/10)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten konstruksi PT Total Bangun Persada Tbk.Menilai pasar konstruksi bangunan vertikal (high rise building) belum akan menggeliat tahun ini seiring pandemi Covid-19 yang telah menjangkiti hampir 10.000 orang.

Manajemen Total Bangun Persada mengakui pengaruh penyebaran virus corona telah memberikan dampak signifikan terhadap aktivitas ekonomi. Perseroan mengantisipasi dengan cermat langkah strategis yang tepat agar kelangsungan bisnis dapat tetap tumbuh secara berkelanjutan.

“Selain itu, risiko terjadinya resesi akibat berkurangnya aktivitas ekonomi global akibat COVID-19 juga perlu digaris bawahi dan dipertimbangkan dengan cermat,” tulis manajemen dalam laporan keuangan yang dikutip Bisnis, Selasa (28/4/20200.

Emiten bersandi saham TOTL itu masih akan melanjutkan penyiapan inovasi bisnis serta pembaharuan teknologi yang lebih modern guna meningkatkan produktivitas pada tahun ini.

Di samping itu, TOTL juga berniat melakukan optimalisasi kinerja anak perusahaan melalui penyelarasan strategi pemasaran dan efisiensi biaya. Hal tersebut dilakukan dalam rangka mensosialisasikan diferensiasi layanan yang dimiliki oleh TOTL secara keseluruhan.

Secara umum, TOTL membidik perolehan kontrak baru sekitar Rp500 miliar hingga Rp3 triliun. Target tersebut dinilai realistis  Jika dibandingkan dengan pencapaian pada 2019 sebesar Rp1,96 triliun, target tersebut sesuai dengan pertimbangan pertumbuhan pasar high-rise building yang dianggap belum begitu menggeliat dengan adanya pandemi Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper