Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sektor Otomotif Diperkirakan Terus Tertekan, Cermati Dua Saham ini

Selama masih diberlakukan aturan ketat yang membatasi kegiatan ekonomi, sektor otomotif diperkirakan akan terus tertekan, bahkan bisa jadi terus bertahan hingga akhir tahun ini.
Design eksterior yang stylish dan elegan, menjadikan New Astra Daihatsu Sigra menjadi MPV 7-seater yang lebih berkelas untuk melengkapi gaya berkendara masa kini. -Daihatsu
Design eksterior yang stylish dan elegan, menjadikan New Astra Daihatsu Sigra menjadi MPV 7-seater yang lebih berkelas untuk melengkapi gaya berkendara masa kini. -Daihatsu

Bisnis.com, JAKARTA – Analis memperkirakan emiten di sektor otomotif tidak akan bangkit dalam waktu dekat dan akan kian jatuh dalam keterpurukan seiring dengan melemahnya ekonomi Indonesia akibat pandemi virus corona.

Senior Vice President Research PT Kanaka Hita Solvera Janson Nasrial mengatakan bahwa selama masih diberlakukan aturan ketat yang membatasi kegiatan ekonomi, sektor otomotif diperkirakan akan terus tertekan, bahkan bisa jadi terus bertahan hingga akhir tahun ini.

“Sepanjang ekonomi Indonesia belum dibuka kembali secara normal, sektor otomotif akan terus kesulitan bahkan untuk sepanjang 2020, karena mereka dihadapkan pada kenyataan di mana pengangguran terus meningkat dan pendapatan masyarakat yang menurun,” katanya kepada Bisnis.com, Senin (27/4/2020).

Dia mengatakan bahwa tidak akan mudah bagi perekonomian Indonesia untuk bangkit setelah pandemi ini berlalu kelak. Menurutnya paling cepat perbaikan ekonomi Indonesia baru akan terjadi pada paruh pertama tahun depan. Dengan catatan, perbaikan juga berjalan dengan lambat.

Meski begitu, dengan tren pasar modal yang terus tertekan selama pandemi ini, sejumlah saham otomotif seperti PT Astra International Tbk. (ASII) dan PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) dinilai memiliki valuasi yang cukup menarik untuk dikoleksi.

ASII sudah tertekan sebanyak 46,43 persen sepanjang tahun berjalan, sementara AUTO tertekan 37,5 persen sepanjang tahun berjalan. Kini harga saham ASII berada pada level Rp3.710 per saham, sedangkan AUTO berada pada harga Rp775 per saham.

“Valuasi untuk kedua saham ini cukup menarik karena prce to vook value (PBV) sudah di kisaran atau di bawah 1 kali, target harga untuk ASII adalah Rp4.500 per saham, sementara AUTO di Rp900 per saham,” ujarnya.

Adapun, berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang kuartal I/2020, penjualan otomotif secara wholesale atau dari pabrik ke dealer menurun 7,2 persen secara tahunan menjadi 236.825 unit.

Sementara itu, dari sisi ritel penjualan kendaraan roda empat tercatat menurun 219.361 unit, turun 15,9 persen secara tahunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper