Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Diprediksi Menguat Lagi

Nilai tukar ruupiah diperkirakan akan bergerak pada rentang 15.300—15.480 pada perdagangan besok, Selasa (28/4/2020). Sejumlah sentimen positif diyakini bakal membantu penguatan rupiah.
Karyawati bank menata uang dollar dan rupiah di kantor cabang PT Bank Mandiri Tbk. di Jakarta, Rabu (22/4/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Karyawati bank menata uang dollar dan rupiah di kantor cabang PT Bank Mandiri Tbk. di Jakarta, Rabu (22/4/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, Jakarta — Nilai tukar rupiah ditutup menguat tipis pada penutupan perdagangan Senin, (27/4/2020). Mata uang garuda diprediksi kembali terapresiasi esok hari. Rupiah mengakhiri pergerakannya di level 15.385 setelah menguat 15 poin dari level 15.400 pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu. 

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan rupiah kemungkinan masih akan bergejolak dengan kemungkinan menguat dengan sejumlah sentimen eksternal dan internal. Adapun, rupiah diperkirakan akan bergerak pada rentang 15.300—15.480.

Dari eksternal, kata Ibrahim, pasar menyambut gembira rencana pengenduran sosial distancing di Amerika Serikat dan sejumlah negara di Eropa, termasuk Jerman dan Italia yang menjadi negara dengan jumlah kasus terbanyak. Di satu sisi, kekhawatiran mengenai Brexit juga masih membayangi meski Inggris bersikeras tidak akan memperpanjang masa transisi. 

Sementara di AS, President Trump tengah mempertimbangkan izin bagi sebagian negara bagian untuk memberhentikan lockdown karena meski belum berkurang tapi persentase penambahan kasus baru di AS cenderung lebih rendah.

Kemudian untuk faktor internal Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan Bank Pembangunan Islam (IsDB) siap memberikan dana darurat untuk mengatasi dampak wabah virus corona berkisar US$200-250 juta. Dana tersebut akan difokuskan untuk menambah alokasi di bidang kesehatan,bantuan sosial maupun insentif dunia usaha demi mempertahankan daya beli masyarakat.

Selain itu, Bank Indonesia bernafas lega karena karena penguatan mata uang rupiah ditopang penuh oleh data eksternal yang cukup bagus sehingga tidak terlalu besar melakukan intervensi di pasar valas, obligasi maupun SUN di perdagangan DND

“Ini menjadi berkah tersendiri bagi mata uang garuda yang kembali  perkasa di akhir –akhir perdagangan awal pekan dan ini membuktikan bahwa fundamental ekonomi dalam negeri cukup bagus,” ujar Ibrahim dalam keterangan tertulis, Senin (27/4/2020).

Secara terpisah, Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menilai sejak awal perdagangan hari ini sentimen global terlihat positif terhadap aset-aset berisiko seperti indeks saham dan nilai tukar mata uang Asia lain terhadap dollar AS. 

“Dan ini berimbas ke penguatan rupiah,” katanya kepada Bisnis, Senin (27/4/2020)

Menurutnya, sentimen positif datang dari harga minyak mentah yang mulai stabil, lockdown di beberapa negara pandemi akan yang akan segera dibuka, dan isu Bank Sentral Jepang (BOJ) yang mempertimbangkan stimulus pembelian obligasi tanpa batas. BOJ akan mengumumkan hasil rapat moneternya esok hari, Selasa (27/4/2020)

Sementara itu, Ekonom PT Pemeringkat Efek Indonesia Fikri C. Permana melihat tekanan yang berkurang di harga minyak, seiring kemungkinan kenaikan komoditas yang menjadi utama Indonesia menjadi pendorong apresiasi rupiah di akhir perdagangan hari ini.

Dia menyebut rupiah berpotensi terapresiasi pada perdagangan esok hari seiring dengan terlewatkan puncak pandemi di New York, AS, dan Italia. Hal tersebut diharapkan dapat mendorong risk appetite investor global untuk melirik emerging market, khusunya indonesia.

“[Rentang pergerakannya] semoga berada di 15.115 – 15.515,” tukas Fikri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper