Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Moody's Sematkan Peringkat Baa2 untuk Guaranteed Bond Hutama Karya

Peringkat disematkan untuk program global medium term notes (GMTN) senilai US$1,5 miliar.
Truk berada di gerbang tol Pekanbaru, Provinsi Riau, Jumat (21/2/2020). Ruas tol Pekanbaru-Dumai ditargetkan rampung pada April 2020. Peningkatan infrastruktur termasuk lewat Trans Sumatra diharapkan bisa meningkatkan perekonomian dan dongkrak daya saing Indonesia. Bisnis-Agne Yasa.
Truk berada di gerbang tol Pekanbaru, Provinsi Riau, Jumat (21/2/2020). Ruas tol Pekanbaru-Dumai ditargetkan rampung pada April 2020. Peningkatan infrastruktur termasuk lewat Trans Sumatra diharapkan bisa meningkatkan perekonomian dan dongkrak daya saing Indonesia. Bisnis-Agne Yasa.

Moody's Sematkan Peringkat Baa2 untuk Guaranteed Bond Hutama Karya

Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga pemeringkat Moody's Investors Service untuk pertama kalinya memberikan peringkat Baa2 kepada PT Hutama Karya (Persero) untuk program global medium term note (GMTN).

Berdasarkan siaran pers Moody’s, Senin (27/4/2020), sejalan dengan itu juga, lembaga tersebut memberikan peringkat Baa2 untuk obligasi global Hutama Karya yang dijaminkan oleh pemerintah Indonesia atau guaranteed bond dengan mata uang dolar AS di bawah program GMTN senilai US$1,5 miliar.

Penerbitan rating untuk program GMTN dan obligasi itu sendiri dianggap sejalan dengan rating pemerintah Indonesia yakni Baa2 dengan outlook stabil. Walhasil, baik program dan obligasi itu sendiri disebutkan akan diuntungkan karena jaminan dari pemerintah Indonesia. 

Didirikan pada tahun 1961, PT Hutama Karya (Persero) adalah perusahaan BUMN yang bergerak di bidang rekayasa, pengadaan, dan konstruksi (EPC) dengan segmen bisnis utama perusahaan adalah infrastruktur, industri dan EPC, investasi properti, serta realty.

Meskipun bukan perusahaan terbuka, Hutama Karya adalah salah satu BUMN karya dengan pendapatan terbesar di Indonesia.Perseroan sendiri melaporkan kinerja pendapatan tahun 2019 sebesar Rp26,4 triliun dengan catatan order book atau kontrak dihadapi mencapai Rp58,9 triliun atau 2,2 kali pendapatannya per Desember 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper