Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Delapan Sektor Terkoreksi, IHSG Ditutup Melemah 2,12 Persen

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan IHSG ditutup melemah 2,12 persen atau 97,49 poin ke level 4.496,06 pada akhir perdagangan hari ini. Dengan pelemahan hari ini, IHSG tercatat turun 2,99 persen sepanjang pekan ini.
Pengunjung menggunakan smarphone didekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di Jakarta, Rabu (22/4/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Pengunjung menggunakan smarphone didekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di Jakarta, Rabu (22/4/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri reli penguatannya pada perdagangan hari ini, Jumat (24/4/2020) dengan anjlok lebih dari 2 persen.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan IHSG ditutup melemah 2,12 persen atau 97,49 poin ke level 4.496,06 pada akhir perdagangan hari ini. Dengan pelemahan hari ini, IHSG tercatat turun 2,99 persen sepanjang pekan ini.

Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam kisaran 4.496,06-4.593,83.

Pada perdagangan Kamis (23/4/2020), IHSG mampu ditutup di level 4.593,55 dengan kenaikan 0,57 persen atau 25,99 poin.

Indeks mulai tergelincir dari penguatannya dengan dibuka turun 0,17 persen atau 7,85 poin ke level 4.585,71 pada Jumat (24/4).

Sebanyak 9 dari 10 sektor pada IHSG berakhir di wilayah negatif, didorong oleh sektor finansial yang melemah 3,61 persen dan sektor properti yang turun 3,46 persen. Di sisi lain, sektor infrastruktur menguat 0,28 persen.

Sementara itu, sebanyak 111 saham menguat, 276 saham melemah, dan 134 saham stagnan.

Indeks saham lainnya di Asia turut tertekan di zona negatif sore ini, di antaranya adalah indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang yang melemah masing-masing 0,33 persen dan 0,86 persen, dan indeks Hang Seng yang melemah 0,61 persen.

Indeks saham acuan Shanghai Composite dan CSI 300 China masing-masing juga melemah 1,06 persen dan 0,86 persen.

Dilansir dari Bloomberg, bursa saham Asia melemah ketika investor mencermati tanda-tanda progres dalam perang melawan virus corona (Covid-19) dan data-data yang menunjukkan dampak pandemi ini terhadap ekonomi.

Kontrak berjangka indeks S&P 500 pun terkoreksi setelah indeks saham acuannya ditutup turun tipis 0,05 persen ke level 2.797,80 pada perdagangan Kamis (23/4/2020).

Baik indeks S&P 500 maupun indeks Nasdaq Composite mengakhiri pergerakannya di wilayah negatif pada Kamis menyusul kabar bahwa obat virus corona yang tengah diuji menunjukkan hasil yang buruk dalam sebuah tes.

Mengutip draft dokumen yang diterbitkan secara tidak sengaja oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Financial Times melaporkan bahwa obat Covid-19, Remdesivir, yang diproduksi Gilead Sciences Inc. gagal dalam uji klinis acak pertama. Namun, perusahaan membantah hasil tersebut.

“Investor telah menggantungkan harapan mereka pada kemajuan berkelanjutan menuju melandainya kurva penyebaran dan ditemukannya vaksin virus corona,” kata Adam Phillips, direktur strategi portofolio di EP Wealth Advisors.

Sementara itu, klaim pengangguran awal AS dilaporkan melonjak 4,4 juta pekan lalu. Total warga AS yang kehilangan pekerjaan kini melebihi 26 juta orang akibat dampak shutdown perekonomian yang dipicu oleh pandemi Covid-19.

“Ada daftar panjang data yang cukup mengejutkan, hanya dalam 24 jam terakhir,” ujar Nerida Cole, managing director di Dixon Advisory.

“Perhitungan pasar tentu saja berada di sisi optimistis bahwa itu akan menjadi jalan keluar dari krisis [Covid-19) dan di situlah investor perlu sangat berhati-hati,” sambungnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper