Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Tertekan, Kapitalisasi Pasar Sektor Keuangan Amblas Paling Dalam

Kapitaliasi pasar saham di sektor keuangan sudah lenyap Rp708,42 triliun hingga tahun berhalan 2020.
Papan elektronik menampilkan perdagangan harga saham di Jakarta, Senin (23/3/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Papan elektronik menampilkan perdagangan harga saham di Jakarta, Senin (23/3/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com,JAKARTA — Kapitalisasi pasar saham di sektor keuangan telah anjlok 27,89 persen dari awal Januari 2020 hingga 17 April 2020. Penurunan kapitalisasi pasar di sektor tersebut merupakan yang terdalam dibandingkan dengan sektor lain.

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi menjelaskan bahwa kinerja indikator perdagangan mengalami penurunan pada periode berjalan 2020. Indeks harga saham gabungan (IHSG) telah terkoreksi 26,43 persen hingga 17 April 2020.

Inarno menyebut penurunan IHSG diikuti penurunan kapitalisasi pasar sebesar 26,12 persen menjadi 5.368 triliun per 17 April 2020. 

Dia mengatakan penurunan juga terjadi terhadap pertumbuhan indeks sektoral. Dari sisi kinerja, penurunan terdalam dialami oleh sektor saham aneka industri yang sudah terkoreksi 40,60 persen hingga 17 April 2020.

Kondisi itu, lanjut dia, disebabkan oleh saham berkapitalisasi cukup besar yakni PT Astra International Tbk. Emiten berkode saham ASII itu terkoreksi cukup dalam atau mencapai 40 persen hingga periode tersebut.

“Untuk kapitalisasi pasar, penurunan paling dalam sektor saham keuangan,” jelasnya dalam konferensi pers virtual, Jumat (24/4/2020).

BEI mencatat kapitalisasi pasar sektor saham keuangan telah turun 27,89 persen sepanjang Januari 2020—17 April 2020. Sepanjang periode itu, kapitalisasi pasar sektor saham keuangan menguap Rp708,42 triliun menjadi Rp1.831,60 triliun.

Inarno juga menyebut penurunan IHSG tidak terlepas dari aksi jual investor asing. Pada Januari 2019—17 April 2019, investor asing masih mencetak net buy atau beli bersih Rp49,20 triliun.

Kendati demikian, kondisi periode yang sama tahun ini justru sebaliknya. Investor asing malah membukukan net sell atau jual bersih Rp14,87 triliun.

“Aktivitas jual asing mulai terlihat sejak akhir Februari 2020,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper