Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penerapan 'Lockdown' Dimulai, Bursa Yakin Pasar Saham Stabil  

Hingga sesi pertama perdagangan Jumat (24/4/2020), IHSG melemah 0,81 persen level 4.556,208.
Pengunjung memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (31/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (31/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com,JAKARTA— PT Bursa Efek Indonesia menyatakan penutupan akses darat, udara, dan laut oleh pemerintah untuk mengurangi penyebaran Covid-19 tidak berdampak terlalu banyak bagi pasar saham domestik.

Insya Allah enggak [jadi sentimen negatif]. Kalau dilihat hari ini pun tidak berdampak terlalu banyak,” ujar Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi saat konferensi pers virtual, Jumat (24/4/2020).

Inarno mengatakan kebijakan itu ditempuh oleh pemerintah untuk meredam meluasnya pandemi Covid-19. Oleh karena itu, pihaknya optimistis laju indeks harga saham gabungan (IHSG) tidak akan terlalu terpengaruh.

Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, (IHSG) bergerak di zona merah sejak sesi awal perdagangan, Jumat (24/4/2020). Laju indeks mendarat dengan koreksi tipis 0,81 persen atau 37,346 poin ke level 4.556,208 pada akhir perdagangan sesi pertama.

Total nilai transaksi di pasar reguler, tunai, dan negosiasi senilai Rp2,71 triliun. Sebanyak 132 saham menguat, 225 terkoreksi, dan 124 stagnan.

Investor asing tercatat membukukan net sell atau jual bersih Rp196,88 miliar. Tiga saham bank berkapitalisasi pasar jumbo atau big caps mengalami tekanan aksi jual investor asing.

Tercatat, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) memimpin daftar net sell investor asing senilai Rp121,6 miliar. Pergerakan saham BBCA terkoreksi 1,76 persen atau 450 poin ke level Rp25.150 hingga pukul 11:30 WIB.

Tidak sendirian, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) juga menjadi sasaran aksi jual asing senilai Rp37,5 miliar. Emiten bank pelat merah lainnya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), menempati posisi ketiga daftar net sell asing senilai Rp28,7 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper