Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Naik Tajam, Bursa Jepang Tancap Gas

Bursa saham Jepang berhasil bangkit ke zona hijau bahkan naik tajam lebih dari 1 persen pada akhir perdagangan hari ini, Kamis (23/4/2020).
Bursa Saham Tokyo./Kiyoshi Ota - Bloomberg
Bursa Saham Tokyo./Kiyoshi Ota - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Jepang berhasil bangkit ke zona hijau bahkan naik tajam lebih dari 1 persen pada akhir perdagangan hari ini, Kamis (23/4/2020).

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Topix ditutup di level 1.425,98 dengan kenaikan tajam sebesar 1,36 persen atau 19,08 poin dari level 1.406,90 pada penutupan perdagangan Rabu (22/4/2020).

Sejalan dengan Topix, indeks Nikkei 225 berakhir di level 19.429,44 dengan penguatan 1,52 persen atau 291,49 poin dari level 19.137,95 pada perdagangan sebelumnya. Sepanjang perdagangan hari ini, Nikkei bergerak dalam kisaran 19.221,54 – 19.429,44.

Saham JGC Holdings Corp. yang naik 8,84 persen membukukan kenaikan terbesar, disusul saham Yokogawa Electric Corp. (+8,52 persen) dan J Front Retailing Co. Ltd. (+8,31 persen).

Aksi jual yang memukul saham-saham Jepang selama tiga hari beruntun pulih setelah bursa Wall Street Amerika Serikat rebound dan harga minyak mentah dunia menguat.

Pada perdagangan Rabu (22/4/2020), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menanjak 1,99 persen ke level 23.475,82, indeks S&P 500 500 melonjak 2,29 persen ke level 2.799,31, dan indeks Nasdaq Composite berakhir naik tajam 2,81 persen ke level 8.495,38.

Sementara itu, harga minyak berjangka bergerak ke posisi lebih tinggi setelah turun gila-gilaan pada awal pekan ini. Minyak mentah memperpanjang pemulihan dari kejatuhan bersejarah ke wilayah negatif pada Senin (20/4/2020).

Minyak West Texas Intermediate (WTI) kontrak Juni siang ini melonjak 6,8 persen ke level US$14,72 per barel pukul 14.10 WIB, sedangkan harga minyak Brent kontrak Juni naik tajam 5,01 persen ke level US$21,39 per barel.

Pasar, yang sudah dibanjiri sinyal bearish, mengabaikan laporan pemerintah Amerika Serikat yang menunjukkan bahwa rata-rata permintaan minyak AS dalam empat pekan terakhir berada di rekor level terendah pekan lalu sementara stok minyak mentah berada di level tertinggi tiga tahun.

Berita bahwa Presiden AS Donald Trump mengizinkan Angkatan Laut untuk menembak jatuh kapal perang Iran diperkirakan juga menopang harga.

Di sisi lain, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengungkapkan bahwa dia mengantisipasi sebagian besar aktivitas perekonomian akan dimulai kembali pada akhir Agustus.

Sementara itu, para anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS bersiap untuk kembali meloloskan paket stimulus lebih lanjut pada Kamis waktu setempat.

“Agar pemulihan ini berkelanjutan, kita benar-benar perlu melihat jumlah kasus [infeksi virus corona] menurun dan ekonomi dibuka kembali secara bertahap,” ujar Wey Fook Hou, kepala investasi di DBS Group, seperti dilansir melalui Bloomberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper