Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kepak Emiten Unggas dan Aksi Beli Asing Bawa IHSG Terbang ke Zona Hijau

Indeks harga saham gabungan (IHSG) parkir di zona hijau pada sesi pertama perdagangan, Kamis (23/4/2020). Pergerakan menguat 0,93 persen atau 42,488 poin ke level 4.610,050.
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (21/4/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (21/4/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Aksi beli asing terhadap saham-saham perbankan dan penguatan emiten unggas membawa indeks harga saham gabungan bergerak positif pada sesi pertama, Kamis (23/4/2020).

Indeks harga saham gabungan (IHSG) parkir di zona hijau pada sesi pertama perdagangan, Kamis (23/4/2020). Pergerakan menguat 0,93 persen atau 42,488 poin ke level 4.610,050.

Pada sesi itu, 204 saham mencatat penguatan. Sisanya, sebanyak 154 melemah dan 133 stagnan. Total nilai transaksi di pasar reguler, tunai, dan negosiasi senilai Rp3,51 triliun.

Adapun, sembilan dari sepuluh sektor saham terpantau menguat hingga pukul 11:30 WIB. Sektor saham industri dasar menjadi pendorong penguatan utama laju IHSG dengan menguat 2,18 persen.

Saham-saham sektor perunggasan terpantau menguat signifikan sepanjang sesi pertama perdagangan, Kamis (23/4/2020). PT Malindo Feedmill Tbk. (MAIN) misalnya, menguat 10,00 persen atau 55 poin ke level Rp605.

Selanjutnya, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) juga mampu terbang 5,35 persen atau 220 poin ke level Rp4.330. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) juga tidak ketinggalan dengan penguatan 3,89 persen atau 35 poin ke level Rp935.

Di sisi lain, investor asing tercatat membukukan net buy atau beli bersih senilai Rp14,88 miliar di seluruh papan perdagangan. Tiga emiten perbankan menjadi incaran utama para investor asing.

Tercatat, investor asing membukukan net buy di saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) Rp164,1 miliar, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. (BTPS) Rp28,4 miliar, dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) Rp14,3 miliar hingga pukul 11:30 WIB.

Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio mengatakan optimisme pasar sejalan dengan kenaikan indeks Dow Jones yang menguat 456 poin pada sesi, Rabu (22/4/2020). Selain itu, harga minyak juga perlahan mulai menanjak kembali.

“Meskipun sebenarnya ekonomi dunia belum membaik karena kenaikan saham ini ditopang oleh stimulus besar-besaran yang digelontorkan secara terkoordinasi oleh bank sentral di seluruh dunia,” ujarnya kepada Bisnis.com, Kamis (23/4/2020).

Saat ini, lanjut dia, investor harus memiliki saham karena valuasi sudah sangat murah. Akan tetapi, menurutnya para investor juga tetap membutuhkan cash karena saat ini adalah kondisi yang tidak normal.

“Jika terjadi koreksi lagi maka cash akan sangat penting untuk membeli saham dengan harga yang murah,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper