Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Asia Tertekan, IHSG Tersungkur ke Kisaran Level 4.400

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terjungkal ke kisaran level 4.400 pada awal perdagangan hari ini, Rabu (22/4/2020).
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (21/4/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (21/4/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terjungkal ke kisaran level 4.400 pada awal perdagangan hari ini, Rabu (22/4/2020).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan IHSG terpantau turun tajam 1,09 persen atau 48,94 poin ke level 4.452,98 pada pukul 09.12 WIB dari level penutupan sebelumnya.

Pada perdagangan Selasa (21/4/2020), IHSG ditutup di level 4.501,92 dengan penurunan tajam 1,62 persen atau 73,99 poin.

Indeks mulai melanjutkan pelemahannya pada awal perdagangan Rabu (22/4) dengan langsung melorot 1,01 persen atau 45,54 poin ke level 4.456,38. Sepanjang perdagangan pagi ini, indeks tertekan dalam kisaran 4.441,09-4.499,85.

Sebanyak 7 dari 10 sektor dalam IHSG bergerak negatif, dipimpin aneka industri (-1,62 persen), pertanian (-1,59 persen), dan pertambangan (-1,41 persen). Tiga sektor lainnya mampu bergerak positif, dipimpin industri dasar (+0,87 persen).

Adapun, sebanyak 60 saham menguat, 211 saham melemah, dan 61 saham bergerak stagnan.

Bersama IHSG, rata-rata indeks saham di Asia juga bergerak negatif, di antaranya indeks Nikkei 225 Jepang (-1,30 persen), Kospi Korea Selatan (-1,17 persen), dan S&P/ASX 200 Australia (-0,58 persen).

Di China, indeks saham acuan Shanghai Composite dan CSI 300 China pun terkoreksi 0,10 persen dan 0,01 persen masing-masing. Adapun, indeks Hang Seng Hong Kong merosot 0,91 persen pukul 09.01 WIB.

Tim riset Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi IHSG akan melanjutkan pelemahannya setelah bursa saham di Amerika Serikat kembali ditutup melemah dan harga minyak mentah berfluktuasi.

Pada perdagangan Selasa (21/4/2020), indeks S&P 500 ditutup anjlok 3,07 persen ke level 2.736,56, indeks Dow Jones Industrial Average melemah 2,67 persen ke level 23.018,88, dan indeks Nasdaq Composite turun tajam 3,48 persen ke level 8.263,23.

Bursa saham AS anjlok karena gejolak di pasar minyak mentah memicu aksi penghindaran risiko. Pasar minyak mentah anjlok untuk hari kedua, dengan kontrak Juni sempat merosot nyaris 70 persen, setelah kontrak Mei berakhir merosot di bawah level nol untuk pertama kalinya dalam sejarah pada Selasa (21/4).

Senada, Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta Utama memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan kembali melemah.

Menurut Nafan, IHSG berpeluang kembali tersungkur ke level support terdekat pada perdagangan hari ini, setelah ditutup melemah signifikan 1.62 persen ke level 4.501,92 pada Selasa (21/4).

Berdasarkan rasio fibonacci, terangnya, level support pertama dan kedua berada pada rentang 4.443,63—4.318,10. Sementara itu, level resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 4.569,63—4.747,88.

“Berdasarkan indikator, MACD berpotensi membentuk pola dead cross di area negatif. Sementara itu, Stochastic dan RSI bergerak menurun di area netral. Di sisi lain, terlihat pola downward bar yang mengindikasikan adanya pelemahan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area support terdekat,” papar Nafan melalui riset harian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper