Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

​Harga Minyak Berpotensi Jatuh Lebih Dalam

Jika belum ada intervensi lanjutan dari para produsen minyak dalam waktu dekat,harga minyak bisa kembali diperdagangkan di area negatif.
Pompa minyak terlihat saat matahari terbit di dekat Bakersfield, California, AS./ REUTERS -Lucy Nicholson
Pompa minyak terlihat saat matahari terbit di dekat Bakersfield, California, AS./ REUTERS -Lucy Nicholson

Bisnis.com, JAKARTA - Meski berhasil rebound setelah tenggelam ke area level harga negatif, harga minyak secara jangka panjang masih berada di jalur bearish dan diperkirakan terus menurun.

Analis Capital Futures Wahyu Laksono mengatakan momentum penurunan harga minyak hingga menembus negatif merupakan kejadian yang belum pernah terjadi sebelumnya dan menjadi sejarah baru bagi pasar minyak.

Dia menjelaskan penurunan harga minyak terjadi untuk  minyak WTI kontrak Mei 2020 yang akan berakhir pada hari ini, Selasa (21/4/2020). Harga turun karena kekurangan tempat penyimpanan dan  penyerahan fisik minyak. Sementara itu, harga minyak untuk kontrak Juni 2020 masih tampak dapat bertahan di kisaran atas US$20 per barel.

Namun, bukan tidak mungkin harga minyak untuk kontrak Juni  2020 akan bernasib sama dengan harga minyak kontrak Mei 2020 yang anjlok sangat dalam seiring dengan berlanjutnya pelemahan permintaan dan kurangnya tempat penyimpanan minyak.

“Krisis ini masih belum berakhir. Harga ini belum mencerminkan  efek terhadap resesi global, apalagi kalau sudah faktual resesi globalnya, pasti ancamannya memburuk,” ujar Wahyu kepada Bisnis, Selasa (21/4/2020).

Dia menjelaskan bahwa jikalau penyebaran Covid-19 berakhir, efek pandemi terhadap ekonomi masih akan buruk. Misalnya,  ancaman resesi global, dan membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk memulihkan kondisi ekonomi kembali normal.

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Selasa (21/4/2020) hingga pukul 14.06 WIB, harga minyak jenis WTI untuk kontrak Mei 2020 di bursa Nymex telah menguat 100,27 persen tetapi masih diperdagangkan di level yang rendah yaitu US$0,1 per barel. 

Adapun, pada penutupan perdagangan Senin (20/4/2020), untuk pertama kalinya dalam sejarah minyak parkir di area negatif yaitu di level -US$37,63 per barel.

Dalam perdagangan yang sama, harga minyak jenis WTI untuk kontrak Juni 2020 bergerak melemah 0,93 persen ke level US$20,62 per barel.

Sementara itu, harga minyak jenis Brent untuk kontrak Juni 2020 di bursa ICE melemah 5,2 persen ke level US$24,24 per barel.

Senada, Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan  bahwa harga minyak untuk kontrak Juni 2020 juga berpotensi turun tajam karena situasi pasar yang masih sama. Apalagi, mayoritas analis memprediksi cadangan minyak AS pada pekan ini berpotensi masih mencatatkan kenaikan hingga 16 juta barel. 

Untuk diketahui, pada pekan lalu, cadangan minyak mentah AS berada di level 19.248 juta barel, lebih tinggi dari ekspektasi pasar sebesar 11.676 juta barel.

Akibatnya, pasar pun masih khawatir kilang penyimpanan AS tidak akan cukup untuk menampung banjirnya cadangan minyak itu.

Faisyal menilai harga minyak berpotensi menguat jika Pemerintah AS merealisasikan langkah untuk memberhentikan impor minyak dari Arab Saudi dan rencana penyewaan kilang minyak hingga 70 juta barel benar terjadi. Dengan demikian, stok minyak dapat lebih dikontrol.

“Yang jadi masalah itu pemangkasan produksi OPEC belum terjadi karena baru akan mulai pada Mei, dan rencana langkah pemerintah AS itu juga belum terjadi. Oleh karena itu, ruang untuk menurun sangat terbuka lebar,” ujar Faisyal kepada Bisnis.

Jika belum ada intervensi lanjutan dari para produsen minyak dalam waktu dekat, lanjut dia, kemungkinan besar harga minyak bisa kembali diperdagangkan di area negatif.

 Faisyal memprediksi dalam jangka pendek harga minyak WTI untuk kontrak Juni 2020 berpotensi bergerak di kisaran US$19,2- US$22,9 per barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper