Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Phapros (PEHA) Targetkan Produksi 1 Juta Boks Multivitamin

Direktur Utama Phapros Barokah Sri Utami menyatakan bahwa sampai dengan Juni 2020 diperkirakan produksi multivitamin tersebut bisa mencapai 446.000 boks. Adapun, pada bulan ini saja, perseroan akan memproduksi sedikitnya 30.000 boks Becefort.
Direktur Utama PT Phapros Tbk Barokah Sri Utami memberikan kata sambutan pada Seminar Kesehatan: Mencegah Stunting, Meningkatkan Daya Saing Bangsa, di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, Semarang, Selasa (13/2/2018)./JIBI-Herdiyan
Direktur Utama PT Phapros Tbk Barokah Sri Utami memberikan kata sambutan pada Seminar Kesehatan: Mencegah Stunting, Meningkatkan Daya Saing Bangsa, di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, Semarang, Selasa (13/2/2018)./JIBI-Herdiyan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Phapros Tbk. menyatakan akan memroduksi 1 juta boks multivitamin merek Becefort yang saat ini mengalami kenaikan permintaan di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.

Direktur Utama Phapros Barokah Sri Utami menyatakan bahwa sampai dengan Juni 2020 diperkirakan produksi multivitamin tersebut bisa mencapai 446.000 boks. Adapun, pada bulan ini saja, perseroan akan memproduksi sedikitnya 30.000 boks Becefort.

“Becefort itu bisa kami suplai April ini 30.000 boks, sehingga akhir Juni itu 446.000 boks,” ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapata dengan Komisi VI DPR RI, Selasa (21/4/2020).

Dia menjelaskan bahwa sebelumnya produksi Becefort tidak pernah mencapai setinggi ini. Pada tahun lalu, total produksinya hanya mencapai puluhan ribu boks saja. Permintaan melonjak signifikan setelah adanya pandemi virus corona.

Dia juga menyatakan perseroan akan memproduksi sekitar 90.000 boks obat calcitrol hingga akhir tahun. Obat ini memiliki kandungan vitamin D3 yang dibutuhkan bagi pasien terdampak Covid-19. Dia mengatakan bahan baku obat ini akan diimpor dari Jerman.

“Vitamin D3 ini bagi pasien yang sudah terkena virus corona tidak cukup didapatkan lewat berjemur, jadi akan memerlukan obat ini. kami akan impor dari Jerman, kami siapkan 90.000 boks,” ujarnya.

Kendati demikian, dia mengatakan perseroan kini menghadapi tantangan cukup besar untuk memproduksi obat-obatan tersebut. Pasalnya, kenaikan harga bahan baku yang diimpor dalam dolar semakin membebani perusahaan karena nilai tukarnya terus menguat terhadap rupiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper