Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Negara-Negara Rencanakan Dorong Perekonomian, Bursa Eropa Rebound

Bursa Eropa berhasil reboound dan berakhir di zona hijau pada perdagangan Kamis (16/4/2020), ketika sejumlah negara mengambil langkah untuk kembali membuka aktivitas perekonomiannya yang telah terpukul pandemi virus corona (Covid-19).
Logo WSE terletak di panel kaca di dekat layar elektronik yang menunjukkan kurva indeks dan data keuangan di Bursa Efek Warsawa di Warsawa./ Bartek Sadowski - Bloomberg
Logo WSE terletak di panel kaca di dekat layar elektronik yang menunjukkan kurva indeks dan data keuangan di Bursa Efek Warsawa di Warsawa./ Bartek Sadowski - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Eropa berhasil reboound dan berakhir di zona hijau pada perdagangan Kamis (16/4/2020), ketika sejumlah negara mengambil langkah untuk kembali membuka aktivitas perekonomiannya yang telah terpukul pandemi virus corona (Covid-19).

Pergerakan indeks Stoxx Europe 600, yang mewakili saham perusahaan-perusahaan di 17 negara kawasan Eropa, ditutup di level 324,92 dengan kenaikan 0,58 persen atau 1,86 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Rabu (15/4/2020), indeks saham acuan kawasan Eropa tersebut terkapar di level 323,06 dengan koreksi tajam 3,25 persen atau 10,85 poin, penurunan harian terbesarnya dalam hampir 3,5 pekan.

Di antara indeks saham utama pendongkrak rebound Stoxx pada Kamis adalah indeks FTSE 100 Inggris (+0,55 persen), indeks DAX Jerman (+0,21 persen), dan indeks FTSE MIB Italia (+0,29 persen).

Sementara itu, saham Lagardere S.C.A yang melonjak 12,57 persen membukukan kenaikan terbesar pada indeks Stoxx, disusul saham HelloFresh SE (+11,41 persen) dan Chr.Hansen Holding A/S (+10,42 persen).

Dilansir dari Bloomberg, tim pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mulai merencanakan pembukaan kembali perekonomian negaranya secara bertahap di tengah serangkaian data ekonomi yang mengecewakan.

Pedoman Federal yang dikeluarkan pemerintahan Trump kepada negara-negara bagian AS pada Kamis (16/4/2020) merekomendasikan bahwa mereka mendokumentasikan “lintasan penurunan” dalam hal kasus virus corona dan penyakit serupa flu sebelum melonggarkan perintah tinggal di rumah (stay at home).

Negara-negara bagian AS kemudian dapat melanjutkan ke proses pembukaan kembali dalam tiga fase, sesuai dengan pedoman tersebut.

Eropa juga terus mengumumkan rencana-rencana untuk membuka kembali aktivitas perekonomiannya. Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan toko-toko kecil akan dibuka kembali dan beberapa sekolah akan dimulai kembali pada bulan Mei.

“Saya tidak begitu yakin ini adalah berita yang paling bullish di dunia saat ini,” ujar Matt Maley, kepala strategi pasar di Miller Tabak + Co.

"Pasar memang mengalami rally. Saya menduga langkah awal ini sebagai reaksi terhadap kenyataan bahwa Presiden Trump tidak akan melawan para gubernur soal siapa yang akan mencabut pembatasan. Ini artinya rencana tersebut akan menjadi lebih terorganisir,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper