Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dalam Sebulan, PTPP  Buyback Saham Rp8 miliar

Total dana yang disiapkan PTPP untuk buyback mencapai Rp250 miliar.
Direktur Keuangan PT PP Agus Purbianto memberikan penjelasan pada jumpa pers di Jakarta, Senin (30/10)./JIBI-Nurul Hidayat
Direktur Keuangan PT PP Agus Purbianto memberikan penjelasan pada jumpa pers di Jakarta, Senin (30/10)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. atau PT PP sudah mulai merealisasikan rencana buyback atau pembelian kembali saham.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT PP Agus Purbianto menuturkan, dari total dana maksimum Rp250 miliar, perseroan sudah merealisasikan buyback sedikitnya Rp8 miliar.

“Untuk buyback kami sudah realisasi sebagian, kami masuknya lihat situasi market. Nilai yang sudah masuk sekitar Rp8 miliar, harganya gak bisa kami sampaikan,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (17/4/2020).

Emiten berkode saham PT PP ini mengalokasikan dana maksimum Rp250 miliar untuk buyback. Saham yang dibeli kembali nantinya akan ditempatkan sebagai treasury stock dan akan dilepas kembali sesuai regulasi dalam jangka waktu tertentu.

Adapun, periode pelaksanaan buyback dilakukan sejak 13 Maret 2020 hingga 12 Juni 2020. Terhitung, sudah lebih dari 1 bulan periode buyback berjalan.

Rencana buyback PT PP juga merupakan bagian dari rencana Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Total dana yang disiapkan untuk buyback saham sejumlah BUMN mencapai Rp8,5 triliun.

Dari golongan BUMN karya, PT PP bukan satu-satunya emiten yang melakukan buyback. PT Waskita Karya (Persero) Tbk., PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. juga melakukan hal yang sama.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir juga menyatakan bahwa dari alokasi buyback sekitar Rp8,5 triliun, sudah terealisasi sekitar Rp180 miliar per awal April. Transaksi dilakukan saat ada sentimen positif global yang cukup memberi dampak positif terhadap pasar finansial Indonesia.

“Dari total bujet Rp8,5 triliun, yang sudah disetujui kita baru pakai Rp180 miliar, ini ketika Amerika Serikat berikan stimulus US$2 triliun, kemudian saham naik. Kami ikut di situ,” katanya ketika menghadiri RDP dengan Komisi VI DPR RI, Jumat (3/4/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper