Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil rebound dan naik lebih dari 1 persen di tengah penguatan pasar saham global.
Sementara itu, nilai tukar rupiah mengikis sebagian besar pelemahannya dan berakhir terdepresiasi tipis terhadap dolar Amerika Serikat seiring dengan rilis keputusan suku bunga acuan oleh Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI).
Berikut adalah ringkasan perdagangan di pasar saham, mata uang, dan komoditas yang dirangkum Bisnis, Selasa (14/4/2020):
Bursa Asia Naik Tajam, IHSG Ditutup Melompat ke Level 4.706
IHSG berhasil ditutup naik tajam 1,79 persen atau 82,60 poin ke level 4.706,49, setelah sepanjang perdagangan bergerak dalam kisaran 4.624,20-4.706,49.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) yang masing-masing naik 4,7 persen dan 8,8 persen menjadi pendorong utamanya.
Mayoritas indeks saham lain di Asia juga berhasil rebound dan berakhir di zona hijau, di antaranya indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang yang masing-masing melonjak 1,96 persen dan 2,45 persen.
Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia Pacific naik tajam 1,6 persen, futures S&P 500 Amerika Serikat menguat 1,2 persen, dan indeks Stoxx Europe 600 menanjak 0,9 persen pukul 8.20 pagi waktu London.
Ini Penyebab IHSG Naik 1,79 Persen Hari Ini
Direktur PT Mega Anugrah Investama Hans Kwee mengatakan pasar perlu berhati-hati sebab selama beberapa waktu belakangan setiap kenaikan IHSG hampir selalu diwarnai oleh aksi jual oleh asing.
“Mereka memanfaatkan momentum ini untuk profit taking,” ujar Hans, saat dihubungi Bisnis.
Dia menyebut mulai tumbuhnya harapan para investor melihat puncak pandemi di sejumlah negara Eropa menjadi faktor menguatnya pasar. Selain itu, prediksi soal kemungkinan Bank Indonesia menurunkan suku bunga bisa menjadi salah satu sentimen.
Di pasar mata uang domestik, nilai tukar rupiah mampu menghapus sebagian besar pelemahannya hari ini dan ditutup melemah tipis 15 poin atau 0,1 persen ke level Rp15.645 per dolar AS, setelah sempat tergelincir ke kisaran level 15.700.
Sementara itu, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) akhirnya memutuskan untuk menahan suku bunga acuan, 7 Days Reverse Repo Rate, di level 4,50 persen. Selain itu, RDG BI pada 13-14 Maret 2020 memutuskan untuk menahan suku bunga Deposit Facility di level 3,75 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 5,25 persen.
Kendati menahan suku bunga, BI menegaskan kebijakan moneter tetap akomodatif dan konsisten dengan prakiraan inflasi yang terkendali dalam kisaran sasaran dan sebagai langkah preemptive untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi.
Bursa Eropa Bersiap Menuju Wilayah Pasar Bullish
Bursa Eropa bersiap memasuki zona pasar bullish pada perdagangan hari ini, karena investor fokus pada data makroekonomi yang lebih baik dari perkiraan serta menantikan musim laporan keuangan.
Bursa saham global menguat setelah data menunjukkan perdagangan China berkinerja lebih baik dari perkiraan pada Maret di tengah meredanya jumlah infeksi dari New York hingga Spanyol.
Sementara itu, Federal Reserve memulai fasilitas pembelian obligasinya dan mengatakan bahwa tekanan pendanaan telah berkurang di sejumlah pasar dalam dua minggu terakhir.
Harga emas Comex untuk kontrak Juni 2020 terpantau menguat 9,20 poin atau 0,52 persen ke level US$1.770,60 per troy ounce pukul 20.19 WIB.
Sebaliknya di dalam negeri, harga emas batangan Antam berdasarkan daftar harga emas untuk Butik LM Pulogadung Jakarta turun Rp4.000 menjadi level Rp948.000 per gram.
Harga pembelian kembali atau buyback emas ikut berkurang Rp4.000 ke posisi Rp844.000 per gram dari harga sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
