Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja 2019 : Dua Anak Usaha Bumi Resources Topang Kinerja Transcoal Pacific (TCPI)

Kontribusi pendapatan Transcoal dari dua anak usaha BUMI mencapai Rp2,17 triliun atau naik 6,98 persen secara tahunan.
Direktur Utama PT Transcoal Pacific Tbk Dirc Richard Talumewo (kanan) di sela-sela Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Luar Biasa (RUPST-LB) di Jakarta, Rabu (19/6/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat
Direktur Utama PT Transcoal Pacific Tbk Dirc Richard Talumewo (kanan) di sela-sela Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Luar Biasa (RUPST-LB) di Jakarta, Rabu (19/6/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com,JAKARTA—  PT Transcoal Pacific Tbk. mencatat pertumbuhan laba bersih sebanyak 3,76 persen menjadi Rp263,50 miliar sepanjang 2019. Kinerja Transcoal tahun lalu antara lain disumbang perolehan kontrak dari dua anak usaha PT Bumi Resources Tbk.

Berdasarkan publikasi laporan keuangan perseroan, Senin (13/4/2020), total pendapatan yang diraih Transcoal pada tahun lalu mencapai Rp2,31 triliun, tumbuh kurang dari 1 persen dibandingkan dengan periode 2018.

Laporan keuangan 2019 perseroan menunjukkan dua perusahaan yang berkontribusi melebihi 10 persen terhadap pendapatan perseroan yakni dua anak usaha PT Bumi Resources Tbk. (BUMI), PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Arutmin Indonesia (AI). 

Secara detail, kontribusi KPC turun 17,13 persen menjadi Rp1,25 triliun per 31 Desember 2019. Namun, pendapatan dari Arutmin naik 76,57 persen secara tahunan menjadi menjadi Rp922,91 miliar.

Dengan demikian, total kontribusi pendapatan Transcoal dari dua anak usaha BUMI mencapai Rp2,17 triliun atau naik 6,98 persen secara tahunan pada 2019. Sebagai catatan, KPC dan Arutmin merupakan dua perusahaan produsen batu bara.

Di sisi lain, beban pokok pendapatan yang dikeluarkan emiten berkode saham TCPI itu turun 1,58 persen secara year on year (yoy) pada 2019. Jumlah yang dikeluarkan oleh emiten pelayaran itu turun dari Rp1,78 triliun pada 2018 menjadi Rp1,76 triliun per akhir tahun lalu.

Dalam pos beban pokok pendapatan 2019, dilaporkan adanya penurunan 12,70 persen biaya pengangkutan perseroan dari Rp1,26 triliun tahun sebelumnya menjadi Rp1,10 triliun per 31 Desember 2019.

Dari situ, TCPI mengantongi laba bersih Rp263,50 miliar pada 2019. Realisasi itu naik 3,76 persen dari Rp253,94 miliar periode 2018.

TCPI tercatat memiliki total aset Rp3,07 triliun per 31 Desember 2019. Posisi itu naik 11,68 persen dari Rp2,75 triliun pada akhir 2018.

Ekuitas perseroan naik signifikan 15,77 persen secara tahunan menjadi Rp1,43 triliun per 31 Desember 2019. Sementara itu, posisi liabilitas naik 8,31 persen yoy menjadi Rp1,63 triliun hingga posisi akhir tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper