Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Operasional Armada Turun, Begini Strategi Antisipasi Blue Bird (BIRD)

Head of Investor Relations Blue Bird Michael Tene mengatakan bahwa sejak PSBB diberlakukan per Jumat (10/4/2020), perseroan memastikan layanan tetap berjalan dengan normal. Perseroan juga menyediakan layanan alternatif untuk menjaga tingkat operasional armada.
Pengemudi mengoperasikan taksi listrik Bluebird di sela-sela peluncurannya di Jakarta, Senin (22/4/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Pengemudi mengoperasikan taksi listrik Bluebird di sela-sela peluncurannya di Jakarta, Senin (22/4/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Blue Bird Tbk. mempersiapkan sejumlah strategi alternatif untuk menjaga operasional armada di tengah pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di wilayah DKI Jakarta.

Head of Investor Relations Blue Bird Michael Tene mengatakan bahwa sejak PSBB diberlakukan per Jumat (10/4/2020), perseroan memastikan layanan tetap berjalan dengan normal. Perseroan juga menyediakan layanan alternatif untuk menjaga tingkat operasional armada.

“Yang pasti layanan kami berjalan normal, kami tetap dapat dipesan melalui booking channel yang tersedia. Kami juga sekarang memiliki layanan delivery yang dapat dipesan untuk mengantarkan barang ataupun makanan dan groceries,” jelasnya kepada Bisnis.com, Jumat (10/4/2020).

Dia mengatakan perseroan juga menyiapkan protokol khusus untuk pengelolaan operasional di tengah pandemi. Protokol ini meliputi penyemprotan disinfektan terhadap setiap unit mobil operasional dan penyediaan sanitizer di setiap mobil.

Blue Bird juga memberlakukan screening atau pengecekan kondisi kesehatan pengemudi setiap harinya. Perseroan juga memberikan masker baru setiap hari untuk digunakan para pengemudi.

Dari sisi pelayanan, taksi Blue Bird juga melakukan pembatasan jumlah penumpang. Armada berkapsitas maksimal empat orang seperti taksi sedan misalnya, kini hanya boleh mengangkut masimal dua orang penumpang.

Meski belum memiliki data terbaru jumlah armada yang beroperasi saat ini, Michael mengatakan bahwa terdapat penurunan armada seiring berkurangnya mobilitas masyarakat. Adapun, total armada Blue Bird saat ini mencapai sekitar 29.000 unit, baik untuk bus maupun taksi.

Selain menjaga operasional dan layanan, perseroan juga melakukan berbagai efisiensi dari direct cost maupun belanja operasional. Perseroan juga tengah mengkaji ulang alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) pada tahun ini.

Emiten berkode saham BIRD ini menganggarkan Capex sebesar Rp1,5 triliun pada 2020. Alokasi ini mayoritas akan digunakan untuk pembelian unit kendaraan baru. Adapun, sumber pendanaannya disebutkan akan berasal dari kas internal dan pinjaman bank.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper