Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Berpotensi Semakin Menguat, Investasi Dolar Kurang Tepat?

Nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau menyentuh level Rp16.060 per dolar AS pukul 13.07 WIB dengan apresiasi 190 poin atau 1,17 persen
Karyawan menghitung uang rupiah di kantor cabang Bank BCA Syariah di Jakarta, Selasa (7/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan menghitung uang rupiah di kantor cabang Bank BCA Syariah di Jakarta, Selasa (7/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dollar diperkirakan bakal terus menguat hingga Rp14.500 pada akhir tahun.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim meyakini nilai tukar rupiah akan terus menguat hingga ke level Rp14.000 sampai dengan Rp14.500. Menurutnya, penguatan rupiah terhadap dollar disebabkan taktik pemerintah untuk menerbitkan pandemic bond dalam tiga tranche.

Pertama, senilai US$1,65 miliar bertenor 10,5 tahun atau jatuh tempo 15 Oktober 2030 dengan yield atau imbal hasil 3,90 persen. Kedua, senilai US$1,65 miliar bertenor 30,5 tahun atau jatuh tempo 17 Oktober 2050 dengan yield atau imbal hasil 4,25 persen. Ketiga, senilai US$1 miliar bertenor 50 tahun atau jatuh tempo 15 April 2070 dengan yield atau imbal hasil 4,50 persen.

“Bond itu didukung oleh tiga pemeringkat yang memberikan rating baik. Selain itu, IMF [International Monetary Fund] juga menyebutkan Indonesia adalah salah satu negara yang kuat dalam menghadapi pandemic,” katanya kepada Bisnis pada Kamis (9/4).

Ibrahim mengatakan Bank Indonesia juga melakukan bauran untuk menjaga cadangan devisa. Bank sentral itu, lanjutnya, telah melakukan langkah tepat dengan melakukan diversifivikasi perdagangan DNDF melalui valas dan obligasi. Hal ini membuat cadangan devisa Indonesia menjadi kuat.

Dari sisi eksternal, China sudah mulai kembali pulih dari covid-19 sedangkan Amerika Serikat berniat memberikan subsidi US$1.200 per KK. Maka itu, lanjutnya, pasar sudah mulai tenang dan tidak panik memborong dollar.

“Untuk sekarang berinvestasi ke dollar US sepertinya tidak tepat karena kecenderungan akan menurun. Lebih baik menunggu dulu,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan terdapat kemungkinan rupiah bakal kembali ke level Rp14.000. Menurutnya pemulihan global pasca covid19 akan mengembalikan perekonomian.

“Mungkin saja [ke Rp14.000] karena pemulihan ekonomi global pasca corona bisa memberikan sentimen positif ke pasar keuangan yang mendorong pelaku pasar masuk kembali ke aset berisiko termasuk rupiah,” katanya.

Sementara itu, berdasarkan data Bloomberg hari ini, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau menyentuh level Rp16.060 per dolar AS pukul 13.07 WIB dengan apresiasi 190 poin atau 1,17 persen dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Rabu (8/4/2020), nilai tukar mata uang rupiah ditutup di level Rp16.250 per dolar AS dengan pelemahan sebesar 50 poin atau 0,31 persen.

Rupiah mulai rebound dari pelemahannya pada Kamis dengan dibuka terapresiasi ke level Rp16.202 per dolar AS. Sepanjang perdagangan pagi ini, rupiah bergerak fluktuatif di level 16.202 -16.225 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper