Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mantap! Jumlah Investor Saham Bertambah 55.932 saat Pasar Bergejolak

Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Hasan Fawzi mengungkapkan total single investor identification (SID) saham mencapai 1.160.542 per akhir Maret 2020. Jumlah itu meningkat 55.932 atau 4,82 persen dibandingkan dengan posisi awal 2020.
Papan elektronik menampilkan perdagangan harga saham di Jakarta, Senin (23/3/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Papan elektronik menampilkan perdagangan harga saham di Jakarta, Senin (23/3/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Saat pasar modal bergerak volatil, jumlah investor di pasar saham Indonesia berdasarkan single investor identification (SID) bertambah 55.932 akun sepanjang kuartal I/2020.

Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Hasan Fawzi mengungkapkan total single investor identification (SID) saham mencapai 1.160.542 per akhir Maret 2020. Jumlah itu meningkat 55.932 atau 4,82 persen dibandingkan dengan posisi awal 2020.

Hasan mengungkapkan penambahan SID saham terbesar terjadi pada Maret 2020. Tercatat, jumlah SID saham bertambah sebanyak 27.783 investor pada periode tersebut.

“Penambahan SID pada Maret 2020, di tengah pergerakan dan volatilitas transaksi di bursa kita, terlihat malah meningkat signifikan dibandingkan dengan Januari 2020 dan Februari 2020,” ujarnya kepada Bisnis.com, Kamis (9/4/2020).

Secara SID total, dia mengungkapkan terjadi peningkatan sebanyak 194.685 investor atau 7,84 persen dari sejak awal 2020. Dengan demikian, SID total saham, reksa dana, dan obligasi sebanyak 2.679.039 per akhir Maret 2020.

“Kami mencatat pertambahan signifikan dari minat pembukaan SID di kalangan investor domestik ritel,” jelasnya.

Hasan menjelaskan bahwa kenaikan jumlah investor itu berkat sejumlah langkah yang ditempuh para pemangku kepentingan di pasar modal. Salah satunya sosialisasi dan edukasi yang dijalankan oleh BEI.

Selain itu, lanjut dia, tren penurunan harga saham-saham unggulan di bursa Indonesia cukup menarik minat. Artinya, hal itu dinilai sebagai peluang investasi oleh para investor baru yang kemudian membuka rekening efek atau SID di pasar modal Indonesia.

Selama penyebaran COVID-19, Hasan menyebut BEI bersama dengan anggota bursa (AB) dan Manajer Investasi tetap secara intensif melakukan sosialisasi dan edukasi bagi para investor dan calon investor. Menurutnya, sejumlah saluran komunikasi digunakan mulai dari media massa hingga media sosial.

“Kegiatan ini dilakukan baik oleh tim pemasaran di kantor pusat kita, maupun oleh tim di seluruh Kantor Perwakilan BEI, yang tersebar di hampir seluruh provinsi di Indonesia,” jelasnya.

Hasan mengklaim terobosan lain yang mendapatkan momentum di tengah kondisi saat ini yakni pembukaan rekening efek secara daring atau online. Proses simplifikasi pembukaan rekening efek dan rekening dana investor secara elektronik juga telah dapat dilakukan oleh AB mitra BEI.

BEI, imbuh dia, menyediakan laman khusus di situs resmi yang menyediakan layanan bagi para calon investor untuk melakukan pembukaan rekening efek secara online di AB. Kegiatan kampanye melalui jalur sosial media untuk berinvestasi di pasar modal menurutnya juga terus digencarkan oleh otoritas dan dilakukan serentak bersama Kantor Perwakilan BEI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper