Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Asia Siap Menguat Mengekor Wall Street

Tiga indeks utama di Bursa AS mencetak kenaikan lebih dari 2 persen.
Bursa Asia/ Bloomberg.
Bursa Asia/ Bloomberg.

Bisnis.com,JAKARTA— Pergerakan Bursa Asia siap mengalami penguatan mengekor rally yang terjadi di Wall Street pada sesi Rabu (8/4/2020).

Dilansir dari Bloomberg, Kamis (9/4/2020), Bursa Asia nampak bersiap untuk penguatan setelah sesi yang kuat di Bursa Amerika Serikat. 

Investor masih menilai seberapa jauh pandemik COVID-19 di Negeri Paman Sam menjauh dari puncaknya dan ekonomi akan melonjak lagi serta kenaikan harga minyak di tengah ekspektasi pengurangan produksi.

Bloomberg mencatat terjadi kenaikan di pasar berjangka Jepang, Hongkong, dan Australia. Kontrak Indeks S&P 500 dibuka stagnan setelah indeks itu melonjak 3,4 persen.

Sementara itu, harga minyak naik setelah Aljazair mengkonfirmasi bahwa pertemuan darurat OPEC +, Kamis (9/4/2020), akan membahas pengurangan produksi 10 juta barel per hari. Selanjutnya, salah seorang juru bicara Kementerian Energi Rusia mengatakan negara itu berkomitmen untuk memangkas produksi secara proporsional dari total produksi.

Di sisi lain, imbal hasil atau yield obligasi terdorong naik di tengah pergerakan dolar Amerika Serikat yang masih berfluktuasi. Indeks S&P500 ditutup 23 persen di atas level terendah Maret 2020 setelah reli pada sesi, Rabu (8/4/2020).

“Ini semua adalah pertanyaan kapan ekonomi akan dibuka kembali dan seberapa cepat itu terjadi,” ujar Nancy Davis, chief investment officer of Quadratic Capital Management LLC dilansir melalui Bloomberg, Kamis (9/4/2020).

Sementara itu, Penasihat Kesehatan Amerika Serikat sedang mengembangkan kriteria medis untuk membuka kembali perekonomian di Negeri Paman Sam dengan aman dalam beberapa minggu mendatang apabila tren tetap stabil. COVID-19 mencatatkan rekor jumlah korban di Inggris dan Belgia sejalan kondisi di New York, Amerika Serikat.

Adapun, jumlah kasus baru di Italia dan Spanyol merangkak naik kembali setelah beberapa hari sebelumnya mengalami penurunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper