Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tambah Tajir, BCA Setor Dividen Rp7,51 Triliun ke Hartono Bersaudara

Dalam siaran persnya, Kamis (9/4/2020), manajemen Bank Central Asia mengumumkan persetujuan penggunaan laba bersih yang diperoleh selama tahun buku 2019 senilai Rp28,6 triliun.
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Jahja Setiatmadja. Bisnis/Nurul Hidayat
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Jahja Setiatmadja. Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - PT Dwi Muria Investama akan menerima setoran dividen dengan total Rp7,51 triliun dari kinerja keuangan PT Bank Central Asia Tbk. periode 2019.

Dalam siaran persnya, Kamis (9/4/2020), Manajemen Bank Central Asia mengumumkan persetujuan penggunaan laba bersih yang diperoleh selama tahun buku 2019 senilai Rp28,6 triliun. Emiten berkode saham BBCA itu akan membagikan dividen tunai kepada pemegang saham 47,9 persen dari laba bersih tahun lalu.

Dengan demikian, nilai yang diterima sebesar Rp555 per lembar saham. Jumlah itu sudah termasuk dividen interim Rp100 yang telah dibagikan pada 20 Desember 2019.

Keputusan pembagian dividen itu akan menambah tebal pundi-pundi dua orang terkaya Indonesia 2020 menurut Majalah Forbes, Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono. Keduanya menjadi orang terkaya di Indonesia dengan total kekayaan US$13,6 miliar dan US$13 Miliar.

Dalam laporan tahunan BBCA, Robert Budi Hartono bersama Bambang Hartono merupakan pemegang saham pengendali BBCA. Mereka mengendalikan emiten perbankan itu lewat PT Dwimuria Investama Andalan dengan komposisi masing-masing 51 persen dan 49 persen.

Data laporan bulanan registrasi pemegang efek BBCA per 31 Maret 2020 menunjukkan Dwi Muria Investama Andalan merupakan pemegang saham utama perseroan dengan komposisi 54,94 persen. Total kepemilikan tercatat sebanyak 13,54 miliar lembar.

Dengan porsi kepemilikan saham itu, Dwi Muria Investama akan menerima setoran dividen sekitar Rp7,51 triliun.

Menurut data Forbes, Hartono bersaudara mendapatkan lebih dari dua pertiga kekayaan mereka dari investasi di BBCA. Keluarga Hartono membeli saham BBCA, setelah keluarga kaya lainnya, Salim, kehilangan kendali bank selama krisis ekonomi Asia 1997-1998.

Sebelumnya, Keluarga Hartono membangun kekayaan dari bisnis tembakau, dan masih menjadi salah satu produsen rokok kretek terbesar di negara ini.

Selain itu, Hartono juga tercatat memiliki merek elektronik populer Polytron, sejumlah real estat utama di Jakarta dan kota lainnya, serta kepemilikan saham di startup game Razer.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper