Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Turun 3,16 Persen di Sesi I, IHSG Loyo Tertekan Aksi Jual Asing

Aksi jual oleh investor asing salah satunya dipicu keputusan untuk menerapkan pembatasan sosial berskala besar untuk meminimalisasi penyebaran virus corona.
Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Gaham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (7/4/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Gaham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (7/4/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com ,JAKARTA- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak dalam teritori negatif sepanjang sesi perdagangan pertama, Rabu (8/4/2020), sejalan dengan aksi jual yang dilakukan investor asing di pasar saham domestik.

IHSG bergerak di zona merah pada sesi perdagangan hari ini dan menutup sesi pertama dengan penurunan 3,16 persen atau 150,93 poin ke level 4.627,705. Pada sesi itu, hanya 71 saham yang mampu mencatat penguatan. Sisanya, sebanyak 308 memerah dan 121 stagnan.

Adapun, 10 sektor saham terpantau memerah hingga pukul 11:30 WIB. Sektor saham infrastruktur menjadi penekan utama laju IHSG dengan koreksi 4,13 persen.

Investor asing tercatat mencetak net sell atau jual bersih senilai Rp336,66 miliar. Saham yang menjadi sasaran utama aksi jual asing yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) senilai Rp121,1 miliar, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) Rp66,8 miliar, dan PT Bank Mandiri Persero (Persero) Tbk (BMRI) Rp27,8 miliar.

Pergerakan IHSG pagi ini sejalan dengan bursa Amerika Serikat (AS) yang ditutup melemah pada sesi, Selasa (7/4/2020). Tercatat, Indeks Dow Jones, NASDAQ, dan S&P 500 ditutup terkoreksi masing-masing 0,21 persen, 0,33 persen, dan 0,16 persen.

Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio mengatakan tidak dapat dipungkiri keputusan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk wilayah Jakarta mempengaruhi laju IHSG. Kemarin, saat bursa regional kompak menguat, Indonesia malah mengalami penurunan.

“Tentunya adanya PSBB akan berdampak terhadap penghasilan masyarakat dan perusahaan. Akan tetapi, seharusnya dampaknya tidaklah terlalu besar dan akan menjadi short term effect,” jelasnya kepada Bisnis, Rabu (8/4/2020).

Frankie menyebut saat ini investor juga sedang mencermati laporan keuangan kuartal I/2020. Hal itu untuk menilai dampak ekonomi terhadap perseroan yang ditimbulkan oleh penyebaran COVID-19.

Dalam riset hariannya, Kepala Riset Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menuliskan bahwa secara teknikal posisi IHSG saat ini rentan adanya penguatan setelah membuat bearish candle dan momentum RSI yang menjenuh. Indikator stokastik yang berada di area overbought seakan menguatkan kondisi yang mungkin telah cukup tinggi pada fase fluktuatif saat ini.

“Kami perkirakan IHSG akan bergerak kembali berfluktuatif dengan kecenderungan ditutup pada zona negatif pada rentang support resistance 4.750–5.000,” jelasnya dalam riset.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper