Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Saham HM Sampoerna (HMSP), Tertekan Daya Beli

Analis Mirae Asset Sekuritas Christine Natasya menyampaikan lesunya bisnis pada kuartal I/2020 akan menekan pendapatan pada tahun ini, karenakan perseroan belum meningkatkan harga jual rata-rata atau average selling price (ASP)
Pemilik Toko Mm - Qia Hj Tachlis (dari kiri), Direktur Sampoerna Ivan Cahyadi dan Director Corporate Affairs PT HM Sampoerna Tbk Troy Modlin disela acara penerapan program pencegahan akses pembelian rokok oleh anak-anak (PAPRA) di Jakarta. Kamis (14/12)./JIBI-Nurul Hidayat
Pemilik Toko Mm - Qia Hj Tachlis (dari kiri), Direktur Sampoerna Ivan Cahyadi dan Director Corporate Affairs PT HM Sampoerna Tbk Troy Modlin disela acara penerapan program pencegahan akses pembelian rokok oleh anak-anak (PAPRA) di Jakarta. Kamis (14/12)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Mirae Asset Sekuritas menyatakan kinerja keuangan kuartal IV/2019 emiten rokok PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) berada di bawah ekspektasi kendati valuasinya lebih tinggi dari pesaingnya PT Gudang Garam Tbk. (GGRM).

Analis Mirae Asset Sekuritas Christine Natasya menyampaikan lesunya bisnis pada kuartal I/2020 akan menekan pendapatan pada tahun ini, karenakan perseroan belum meningkatkan harga jual rata-rata atau average selling price (ASP) terutama untuk merek unggulan seperti A Mild dan Dji Sam Soe. Adapun, pertumbuhan cukai rokok cukup tinggi untuk tahun 2020.

Disisi lain, pangsa pasar HMSP juga ikut menurun. Dengan demikian, perseroan yang memiliki merek rokok dengan harga lebih murah diuntungkan karena hal ini.

Hal ini cukup membuat sekuritas menimbang pada tahun ini HMSP akan kesulitan meningkatkan ASP mengingat tren penurunan target pasar.

“Meskipun dividen yield (imbal hasil dividen) cukup tinggi (6,6 persen per 6 April), kami mempertahankan rekomendasi hold dengan target price Rp1.700,” tulisnya dalam riset yang diterima Bisnis.com, Selasa (7/4/2020).

Sekuritas sendiri menurunkan target harga disebakan oleh risiko menurunnya penjualan akibat pandemi COVID-19 atau virus corona. Disamping itu, perseroan akan sulit meningkatkan penjualan karena ketidakmampuan perseroan untuk menekan cukai dan beban royalti.

Namun, perseroan diperkirakan akan memangkas biaya lain seperti beban iklan dan biaya perjalanan untuk mempertahankan keuntungan dasarnya.

Sepanjang kuartal IV/2019, HMSP membukukan laba bersih Rp3,5 triliun, menurun 8,5 persen secara tahunan namun lebih tinggi 2,7 persen secara kuartalan. Secara kumulatif, laba bersih HMSP sepanjang tahun 2019 adalah Rp13,7 triliun, naik hanya 1,4 persen dibanding dengan laba tahun sebelumnya.

Adapun, perseroan telah menekan biaya tenaga kerja sekitar 4 persen yoy, biaya perjalanan sekitar 19 persen yoy, sewa biaya sebesar 65,1 persen yoy. Namun, biaya royalti perusahaan yang dibayarkan meningkat sebesar 38 persen yoy.

“Kami pikir sangat sulit bagi perusahaan untuk meningkatkan ASP karena target pasar dalam tren menurun. Rata-rata pertumbuhan ASP HMSP selama tahun 2019 untuk SKM (Sigaret Kretek Mesin), SKT (Sigaret Kretek Tangan), dan SPM (Sigaret Putih Mesin) masing-masing 2 persen, 4 persen dan 2 persen,” tulisnya.

Meskipun peningkatan ASP tidak cukup tinggi, HMSP hanya berhasil menjual 26,4 miliar batang rokok pada kuartal IV/2019, turun 1,86 persen yoy. Dengan demikian, pendapatan HMSP sepanjang kuartal tersebut juga hanya mencapai Rp28,5 triliun, turun 2,3 persen secara tahunan.

Pada penutupan perdagangan Rabu (8/4/2020), saham HMSP melorot 5,87 persen ke level Rp1.605. Sepanjang hari harga bergerak di rentang Rp1.590 - Rp1.705.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper