Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Minyak Catat Penurunan Terbesar dalam 2 Pekan Jelang Pertemuan OPEC

Harga minyak West Texas Intermediate untuk kontrak pengiriman Mei 2020 ditutup melemah 8 persen pada akhir perdagangan Senin (6/4) ke level US$26,08 per barel di New York Mercantile Exchange.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah mencatat pelemahan pertama dalam tiga hari terakhir di tengah pertanda bahwa cadangan minyak AS akan terus berlebih.

Selain itu, ada kekhawatiran bahwa pertemuan antara produsen minyak dunia tidak akan menghasilkan pemangkasan produksi yang cukup besar untuk mengimbangi penurunan permintaan.

Harga minyak West Texas Intermediate untuk kontrak pengiriman Mei 2020 ditutup melemah 8 persen pada akhir perdagangan Senin (6/4/2020) ke level US$26,08 per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, minyak Brent untuk kontrak engiriman Juni 2020 ditutup melemah 3,1 persen ke level UD$33,05 per barel.

Penyedia data industri Genscape Inc. melaporkan kenaikan persediaan minyak mentah di Cushing, Oklahoma sebesar 5,8 juta barel pekan lalu. Ini akan menjadi kenaikan mingguan terbesar sejak 2004 jika Badan Informasi Energi AS mengonfirmasikan datanya pada hari Rabu.

"Cushing diperkirakan akan terisi penuh dalam beberapa pekan ke depan setelah kontrak berjangka April berakhir dengan contango yang mendalam hingga Mei," kata Andy Lipow, presiden Lipow Oil Associates.

"Cushing akan menjadi penuh secara operasional selama empat hingga enam minggu ke depan dan karena itu harga akan berada di bawah tekanan karena produsen berupaya mengalihkan produksi yang sedang berlangsung dari Cushing ke Teluk Texas,” lanjutnya, seperti dikutip Bloomberg.

Lipow menambahkan bahwa pelaku pasar juga khawatir bahwa penurunan produksi yang disebut-sebut sejauh ini dalam pertemuan OPEC+ tidak akan cukup untuk mengimbangi penurunan permintaan yang mencapai 25 juta hingga 30 juta barel per hari.

Dalam tiga hari ke depan, negara-negara penghasil minyak terbesar dunia diperkirakan akan menegosiasikan kesepakatan untuk menekan pelemahan harga minyak. Rusia dan Arab Saudi ingin AS bergabung. Menteri energi AS mengatakan ia melakukan 'diskusi yang produktif' dengan rekannya di Saudi selama akhir pekan untuk membahas ketidakstabilan di pasar minyak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper