Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Tergerus, Garuda Maintenance Facility Aero Asia (GMFI) Rugi US$3,18 Juta

Catatan rugi bersih ini berbalik dari perolehan pada 2018 lalu saat emiten berkode saham GMFI ini mencetak keuntungan US$11,12 juta.
Manajemen Garuda Indonesia saat menggelar paparan publik di Hanggar 4 Garuda Maintenance Facility Aero Asia, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Rabu (8/5/2019)/Bisnis-Muhammad  Ridwan
Manajemen Garuda Indonesia saat menggelar paparan publik di Hanggar 4 Garuda Maintenance Facility Aero Asia, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Rabu (8/5/2019)/Bisnis-Muhammad Ridwan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk mencatatkan rugi bersih sebanyak US$3,18 juta pada 2019.

Catatan ini berbalik dari perolehan pada 2018 lalu saat emiten berkode saham GMFI ini mencetak keuntungan US$11,12 juta.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang dirilis pada Senin (6/4/2020), berbalik meruginya perusahaan salah satunya disebabkan oleh kontraksi laba usaha. Pada 2019, GMFI mencatat laba US$15,04 juta atau terkontraksi 47,1 persen dibandingkan dengan tahun 2018 senilai US$28, 45 juta.

Selain itu, GMFI juga mengalami kenaikan angka liabilitas jangka pendek. Total liabilitas jangka pendek emiten pada 2019 berada di angka US$455,41 juta, lebih tinggi dibandingkan tahun 2018 senilai US$326,83 juta.

Kenaikan ini disebabkan oleh pinjaman jangka pendek yang dilakukan oleh perusahaan sebesar US$112,42 juta pada 2019, naik dari US$85,27 juta pada 2018. GMFI memperoleh pinjaman baru pada 2019 dari CTBC senilai US$20 juta dengan jangka waktu pembayaran hingga 19 November 2020.

Adapun GMFI juga akan dikenakan bunga LIBOR sebesar 2 persen per tahun serta memperoleh fasilitas transaksi valas senilai US$1 juta.

Sementara itu, total liabilitas jangka panjang pada 2019 menurun menjadi US$35,69 juta dari perolehan tahun 2018 senilai US$109,55 juta. Penurunan ini sebagian besar disumbangkan oleh pembayaran pinjaman jangka panjang baik dari emiten yang berelasi dengan pemerintah seperti Bank BNI maupun pihak ketiga (PT Indonesia Infrastructure Finance) senilai US$76,51 juta.

Di sisi lain, GMFI mengalami kenaikan pendapatan perseroan menjadi sebesar US$519,48 juta pada 2019. Perolehan ini lebih tinggi 10,52 persen dibandingkan perolehan pada 2018 senilai US$470,01 juta.

Kontribusi terbesar pendapatan GMFI berasal dari jasa reparasi dan overhaul sebesar US$417,02 juta, naik dibandingkan tahun 2018 sebesar US$393,72 juta. Selanjutnya, jasa perawatan menyumbang senilai US$88,46 juta, atau naik 15,95 persen dari perolehan 2018 sebesar US$76,29 juta.

Sementara itu, arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi atau capital expenditure (capex) mengalami kenaikan. Pada 2019, perseroan membelanjakan dana senilai US$51,91 juta, naik dibandingkan capex 2018 sebesar US$45,56 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper