Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berkat Perampingan, Kinerja BUMN Dinilai Bakal Efisien

Perampingan entitas usaha pada BUMN pada akhirnya dinilai bisa mendongkrak perolehan laba.
GEDUNG KEMENTERIAN BUMN Bisnis/Himawan L Nugraha
GEDUNG KEMENTERIAN BUMN Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Kalangan analis menilai rencana pemerintah untuk mengurangi jumlah entitas bisnis  perampingan struktur anak dan cucu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai langkah yang tepat untuk meningkatkan efisiensi.

Sedikitnya ada tiga BUMN yang akan memulai perampingan entitas bisnis, yaitu PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA), PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), dan PT Pertamina (Persero).

Analis PT Kresna Securities Etta Rusdiana Putra menilai upaya perampingan anak dan cucu perusahaan BUMN tersebut sebagai langkah tepat untuk efisiensi dan meningkatkan efektivitas koordinasi perseroan.

Pada dasarnya, kata Etta, bisnis yang dimiliki anak usaha biasanya kembali ke induk usaha, sehingga seharusnya tidak akan terlalu berpengaruh kepada keberlangsungan usaha perseroan. Alih-alih, dapat menjadi penopang kinerja perseroan, misalnya dengan efisiensi dari sisi biaya sumber daya manusia.

“Jika efisiensi dapat ditingkatkan, seharusnya laba juga meningkat,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Jumat (3/4/2020).

Kepala Riset Samuel Sekuritas, Suria Dharma mengatakan konsolidasi akan menjadi langkah yang baik apalagi saat ini banyak anak atau cucu perusahaan pelat merah yang tak benar-benar berfungsi atau tidak benar-benar dibutuhkan.

Dia tak memungkiri, pada kondisi tertentu kehadiran anak perusahaan memang dibutuhkan agar perseroan dapat lebih fleksibel dan mandiri dalam mengelola usahanya, tapi tetap harus proporsional serta memiliki tugas dan fungsi yang jelas.

Suria menilai perampingan adalah solusi yang tepat untuk efisiensi perusahaan, terutama di tengah situasi ekonomi yang tertekan akibat pandemi Covid-19 ini. Menurutnya akan lebih baik jika rencana tersebut lebih cepat direalisasikan.

Toh tidak semua dipangkas kan? Yang Perlu-perlu saja [yang dipertahankan]. Kondisi seperti sekarang orang [perusahaan] kan butuh efisiensi, menekan cost. Kalau nggak, ya gimana?” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper