Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PMI Manufaktur Zona Euro Turun, Bursa Eropa Anjlok Nyaris 3 Persen

Bursa Eropa terjungkal ke zona merah dan ditutup anjlok nyaris 3 persen pada perdagangan Rabu (1/4/2020), seiring dengan meningkatnya kekhawatiran seputar pandemi virus corona (Covid-19)
Bursa Efek Frankfurt./ Alex Kraus - Bloomberg
Bursa Efek Frankfurt./ Alex Kraus - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Eropa terjungkal ke zona merah dan ditutup anjlok nyaris 3 persen pada perdagangan Rabu (1/4/2020), seiring dengan meningkatnya kekhawatiran seputar pandemi virus corona (Covid-19).

Pergerakan indeks Stoxx Europe 600, yang mewakili saham perusahaan-perusahaan di 17 negara kawasan Eropa, berakhir di level 310,77 dengan koreksi tajam 2,90 persen atau 9,29 poin dari level penutupan sebelumnya.

Pada perdagangan Selasa (31/3/2020), indeks Stoxx mampu ditutup di level 320,06 dengan penguatan 1,65 persen atau 5,18 poin. Meski demikian, Stoxx menuntaskan kuartal I/2020 dengan kemerosotan sebesar 23 persen, koreksi terdalam sejak kuartal III/2002.

Wabah virus corona jenis baru yang menyebabkan Covid-19 diperkirakan bisa merenggut hingga lebih dari 200.000 nyawa warga Amerika Serikat.

Deborah Birx, pejabat tinggi kesehatan masyarakat yang mengoordinasikan satuan tugas virus corona, mengatakan angka kematian akibat virus corona di AS diestimasi akan mencapai antara 100.000 dan 200.000, meskipun dilakukan langkah-langkah mitigasi yang paling ketat.

Dalam suatu briefing pada Selasa (31/3/2020), tampilan slide bahkan menunjukkan satu proyeksi dimana angka kematian dapat mencapai 240.000 jiwa terlepas dari segala upaya masyarakat untuk membendung virus ini.

“Kita akan melalui hal terburuk yang mungkin pernah dialami negara ini,” ujar Presiden Donald Trump dalam kesempatan itu di Gedung Putih, seperti dilansir dari Bloomberg.

Analis Deutsche Bank mencatat pertumbuhan kasus baru di seluruh dunia saat ini tetap di bawah 10 persen selama tiga hari berturut-turut. Wilayah global yang paling terpukul, seperti Italia, terus menunjukkan tanda-tanda bahwa strategi isolasi yang diterapkan telah bekerja. Namun, perkembangan wabah ini di AS, terutama New York, terus mengkhawatirkan.

“Pesimisme investor hari ini sama buruknya dengan sebelumnya,” ujar Dennis DeBusschere dari Evercore ISI. "Semua perkiraan kapan ini akan berakhir pun luntur, yang artinya pukulan lebih keras untuk PDB atau laba.”

Selain itu, data yang dirilis pada Rabu (1/4) menunjukkan purchasing managers' index (PMI) manufaktur IHS Markit untuk zona Eropa jatuh pada Maret menjadi 44,5 dari 49,2 pada Februari.

Capaian tersebut adalah yang terendah dalam 92 bulan. Namun ini tidak mengejutkan karena telah diestimasi mencapai posisi 44,8. Adapun PMI manufaktur Spanyol merosot ke 45,7, dari 50,4.

Di antara indeks saham utama penekan Stoxx pada Rabu adalah indeks CAC 40 Prancis (-4,30 persen), indeks DAX Jerman (-3,94 persen), indeks FTSE 100 Inggris (-3,83 persen), indeks IBEX 35 Spanyol (-3,04 persen), dan indeks FTSE MIB Italia (-2,97 persen).

Sementara itu, saham Carnival PLC. mencatat penurunan terbesar pada indeks Stoxx (-20,62 persen), disusul saham Dufry AG (-19,41 persen) dan Cineworld Group PLC (-17,65 persen).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper