Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Abbott Laboratories Melonjak, Wall Street Naik 3 Persen

Indeks S&P 500 naik untuk keempat kalinya dalam lima hari perdagangan, dengan saham emiten perawatan kesehatan berada di antara yang membukukan kenaikan terbesar.
Pedagang bekerja di lantai bursa New York Stock Exchange./ Michael Nagle - Bloomberg
Pedagang bekerja di lantai bursa New York Stock Exchange./ Michael Nagle - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Optimisme dalam upaya pelaksanaan tes cepat (rapid test) virus corona (Covid-19) berhasil mendorong tiga indeks saham utama di bursa Wall Street Amerika Serikat melonjak lebih dari 3 persen akhir perdagangan Senin (30/3/2020).

Berdasarkan data Bloomberg, indeks S&P 500 berakhir melonjak 3,35 persen ke level 2.626,65, indeks Dow Jones Industrial Average naik tajam 3,19 persen ke posisi 22.327,48, dan indeks Nasdaq Composite ditutup melesat 3,62 persen ke level 7.774,15.

Indeks S&P 500 naik untuk keempat kalinya dalam lima hari perdagangan, dengan saham emiten perawatan kesehatan berada di antara yang membukukan kenaikan terbesar.

Adapun Nasdaq melonjak hampir 4 persen sekaligus memimpin rebound di antara ketiga indeks saham utama AS tersebut dari kemerosotannya pada perdagangan Jumat (27/3/2020).

Saham Abbott Laboratories melonjak 13 persen di New York setelah meluncurkan tes virus corona (Covid-19) yang dapat dilakukan selama lima menit dan Johnson & Johnson mengumumkan vaksin potensial untuk virus mematikan tersebut.

Investor sebelumnya mengawali pekan ini dengan pernyataan Presiden AS Donald Trump memperpanjang imbauan bagi warga Amerika untuk menjaga jarak sosial satu sama lain (social distancing) hingga 30 April.

Direktur National Institute for Allergy and Infectious Disease Anthony Fauci pada Minggu (29/3/2020) mengatakan jutaan warga Amerika dapat terinfeksi virus tersebut dan angka kematian akibat di AS dapat mencapai 200.000 korban jiwa.

Namun para pedagang juga terus mencoba menyelami titik bawah (bottom) dan mencari titik terang, seperti pada saham perusahaan perawatan kesehatan yang dapat menghasilkan produk-produk untuk membantu membendung corona.

“Kita akan terus melihat volatilitas. Kita akan melihat banyak pemberitaan dan beberapa di antaranya akan negatif. Bisa jadi soal kekhawatiran atas wabah ini atau mengenai neraca perusahaan. Tapi akan ada berita positif juga.,” tutur Fabiana Fedeli, kepala global ekuitas di Robeco, seperti dilansir Bloomberg.

Sebagai langkah stimulus terkini oleh pemerintah negara-negara di dunia, People's Bank of China (PBOC) memangkas suku bunga 7-day repurchase rate menjadi 2,2 persen dari 2,4 persen dan menggelontorkan likuiditas hingga 50 miliar yuan (US$7,1 miliar) ke dalam sistem perbankan.

Sementara itu, Perdana Menteri Australia Scott Morrison berjanji akan mengucurkan A$130 miliar (US$80 miliar) selama enam bulan untuk melindungi pekerjaan di tengah dampak wabah virus corona terhadap perekonomian Negeri Kanguru.

Di Singapura, Otoritas Moneter Singapura (Monetary Authority of Singapore/MAS) pada hari ini melonggarkan kebijakan moneternya dengan mengurangi slope kisaran nilai tukar mata uangnya menjadi nol yang dimulai dari level kurs efektif nominal dolar Singapura berlaku.

Seiring dengan rebound bursa AS, imbal hasil obligasi Treasury 10 tahun naik dan dolar mematahkan rangkaian koreksi yang telah dibukukan empat sesi perdagangan berturut-turut sebelumnya.

Di sisi lain, harga minyak mentah anjlok lebih dari 5 persen meskipun Trump berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin tentang penurunan harga minyak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper