Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sinar Mas Grup: Dian Swastika (DSSA) Raih Laba Bersih US$50,22 Juta

Penurunan laba disebabkan pendapatan perseroan terkoreksi dan beberapa pos beban membengkak.
Sebuah trailer sedang mengangkut lapisan tanah di area pertambangan PT Golden Energy Mines Tbk./goldenenergymines.com
Sebuah trailer sedang mengangkut lapisan tanah di area pertambangan PT Golden Energy Mines Tbk./goldenenergymines.com

Bisnis.com, JAKARTA – Entitas usaha Grup Sinar Mas PT Dian Swastika Sentosa Tbk. mencatatkan laba bersih senilai US$50,22 juta pada 2019.

Jumlah itu turun 43,79 persen bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya US$89,35 juta. Penurunan laba disebabkan pendapatan perseroan terkoreksi dan beberapa pos beban membengkak.

Emiten berkode saham DSSA itu mencatatkan pendapatan sebesar US$1,66 miliar turun 5,77 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya US$1,76 miliar. Penurunan diikuti dengan beban penjualan yang meningkat 24,18 persen ke posisi US$222,84 juta.

Selain itu beban bunga perseroan juga meningkat 26,65 persen dari posisi US$80,83 juta menjadi US$102,37 juta. Adapun laba per saham yang dapat diatribusikan menjadi US$0,07 turun 41,67 persen dari posisi sebelumnya US$0,12.

DSSA pun mencatatkan kenaikan total liabilitas yang signifikan sebesar 11,05 persen ke posisi US$2,08 miliar. Liabilitas jangka pendek menyumbang US$667,38 juta sedangkan jangka panjang US$1,41 miliar.

Selain itu, total aset perseroan mencapai US$3,71 miliar. Aset lancar berkontribusi atas US$865,28 juta dan aset tidak lancar US$2,85 miliar.

Selama 2019, perseroan menghabiskan belanja modal US$133,98 juta lebih kecil 64,26 persen dari pada periode sebelumnya US$374,90 juta. Adapun kas dan setara kas akhir periode mencapai US$325,90 juta.

Sebelumnya, Corporate Secretary Dian Swastika Sentosa, Susan Chandra mengatakan perseroan menargetkan bisa membukukan pendapatan sebesar US$1,8 miliar.

Jumlah itu naik dari 12,5 persen dari target pendapatan pada 2019 sebesar US$1,6 miliar. Namun tumbuh tipis 2,72 persen dari realisasi 2018 sebesar US$1,76 miliar.

“Kami berharap pendapatan atau top line tahun ini bisa menyentuh US$1,8 miliar,” katanya kepada Bisnis.

Susan mengatakan kontribusi terbesar masih akan berasal dari segmen pertambangan dan perdagangan batu bara. Adapun dari total pendapatan sebesar US$1,19 miliar pada kuartal III/2019, segmen batu bara menyumbang sekitar US$755,12 miliar atau 63,45 persen.

Sementara itu, segmen listrik menyumbang US$194,34 juta dan segmen perdagangan bersih US$173,99 juta.

“Saat ini pendapatan Perseroan didominasi oleh pendapatan dari bisnis pertambangan & perdagangan batubara. Untuk tahun 2020, kontribusi pendapatan terbesar diperkirakan masih akan berasal dari bisnis yang sama,” katanya.

Selain itu, emiten berkode saham DSSA itu juga mengalokasikan belanja modal sebesar US$160 juta. Susan mengatakan dana tersebut utamanya akan dipakai untuk penyelesaiann pembangunan Independent Power Producer (IPP) PLTU Kalteng-1 dan pengembangan infrastruktur tambang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper