Bisnis.com, JAKARTA – Koreksi saham-saham berkapitalisasi jumbo atau big caps yang mendekati batas auto reject bawah 7 persen pada perdagangan, Senin (30/3/2020), membuat indeks harga saham gabungan kembali tersungkur 5 persen.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) harus kembali melakukan pembekuan sementara perdagangan atau trading halt mulai pukul 10:20:48 waktu JATS. Indeks harga saham gabungan (IHSG) terkoreksi 5 persen atau 227,279 poin ke level 4.318,292.
Sampai dengan jeda rehat selama 30 menit itu, sejumlah saham big caps menjadi top losers dan menekan IHSG karena koreksi yang dialami hampir mendekati batas auto reject bawah (ARB) sebesar 7 persen. Saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) tercatat mengalami koreksi 6,99 persen ke level Rp6.325.
Selanjutnya, laju PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) ambles 6,88 persen ambles ke level Rp4.600. Adapun, pergerakan PT Astra International Tbk. (ASII) juga anjlok 6,86 persen ke level Rp3.800.
Sebaliknya, saham-saham yang menjadi top gainers memiliki kapitalisasi terbilang kecil sehingga belum mampu menahan pelemahan indeks. PT Acset Indonusa Tbk. (ACST) memimpin daftar top gainers dengan penguatan 21,09 persen.
Emiten Grup Astra itu ditemani oleh PT Metro Healthcare Indonesia Tbk. (CARE) yang menguat 14,75 persen. Kemudian, ada saham PT Natura City Developments Tbk. (CITY) yang menguat 7,69 persen.
Baca Juga
Hingga pukul 10:20 waktu JATS, hanya 49 emiten yang menghijau. Sisanya sebanyak 300 memerah dan 102 stagnan.
Dalam kondisi itu, investor asing masuk dengan melakukan total pembelian Rp685,5 miliar dan penjualan Rp644,3 miliar. Artinya, terjadi net buy atau beli bersih asing senilai Rp14,19 miliar.