Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menguat Dua Perdagangan Terakhir, Mampukah IHSG Tetap Hijau Pekan Depan?

IHSG berhasil menguat 10,19 persen ke level 4338,90 pada Kamis (26/3/2020) dan 4,76 persen ke level 4545,57 pada perdagangan Jumat (27/3/2020).
Karyawan menggunakan ponsel di dekat papan elektronik yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Kamis (26/3/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Karyawan menggunakan ponsel di dekat papan elektronik yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Kamis (26/3/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) awal pekan depan diperkirakan terkoreksi setelah mengalami penguatan 4,76 persen pada perdagangan Jumat (27/3/2020).

IHSG berhasil menguat 4,76 persen ke level 4545,57 pada perdagangan akhir pekan ini.

Hans Kwee, Direktur Anugerah Mega Investama, mengatakan sentimen positif berupa penguatan bursa global dan regional berhasil mendorong IHSG pada seminggu terakhir.

"Pada awal pekan depan, kami perkirakan IHSG akan terkoreksi terlebih dahulu setelah mengalami kenaikan banyak di perdagangan Kamis dan Jumat," katanya Sabtu (28/3/2020).

IHSG sepekan membentuk candle naik dengan shadow di atas dan bawah indikasi kekuatan naik dengan fluktuasi di pasar. Menurut Hans, IHSG berpeluang konsolidasi melemah di pekan depan dengan support 4100 sampai 3911 dan resistance di level 4697 sampai 4937.

"Pelaku pasar harus rasional karena pasar mungkin akan fluktuasi cukup tinggi akibat wabah virus corona yang menunjukan peningkatan tinggi di beberapa negara," jelas Hans.

Di Amerika Serikat misalnya, saat ini kasus positif virus corona tercatat 104.142 dengan tingkat kematian di 1.695. Angka yang sembuh sekitar 2.522 dan yang masih dalam perawatan 99.925 orang. Hal ini pun masih akan menekan pasar keuangan Amerika Serikat pada pekan depan. 

Metode mengantisipasi penyebaran dengan kebijakan lockdown dinilai Hans memukul perekonomian, yang kemudian diantisipasi pasar dengan penurunan harga saham. Kendati demikian, masih banyak saham yang punya valuasi menarik.

"Karena itu ketika terjadi koreksi di pasar dapat kembali dilakukan akumulasi beli," ujar Hans.

M. Nafan Aji Gusta Utama, Analis Binaartha Sekuritas, mengatakan berdasarkan indikator, MACD masih negatif. Sementara itu, Stochastic dan RSI berada di area neutral.

"Kemudian, terlihat bearish pin bar yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan IHSG, sehingga berpeluang menuju support terdekat," ujar Nafan dalam riset hariannya.

Dia pun merekomendasikan saham yang dapat dicermati oleh investor, yaitu ANTM, INDY, KLBF, TBIG, TOWR, dan UNVR.

Adapun, Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio memperkirakan volatilitas yang tinggi masih terjadi pada pekan depan. Saat ini, volatilitas sudah berada pada tingkatan yang sangat tidak wajar dengan kenaikan 10 persen dan 8 persen, sebelum ditutup menguat 4,76 persen pada akhir pekan ini.

"Kesempatan menjadi hijau tentu ada, tetapi kalau dilihat dari dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh covid-19, sepertinya masih cukup berat untuk bull rally," katanya.

Frankie pun memperkirakan support resistance berada rentang yang jauh karena kondisi masih volatile, yaitu di kisaran 4220 hingga 4680.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper