Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Efek Stimulus AS, Rupiah Masih Bertengger di Zona Hijau

Hingga penutupan perdagangan sore nanti, rupiah diperkirakan bergerak di kisaran Rp16.290 hingga Rp16.450 per dolar AS.
Karyawan menunjukan uang dolar Amerika Serikat (AS) di Kantor Cabang Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (23/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menunjukan uang dolar Amerika Serikat (AS) di Kantor Cabang Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (23/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah masih bertahan di zona hijau hingga sesi pertama perdagangan Kamis (26/3/2020). Rupiah menguat seiring dengan koreksi dolar AS yang dipicu keputusan Negeri Paman Sam untuk menggelontorkan stimulus jumbo. 

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah parkir di level Rp16.278 per dolar AS, menguat 1,35 persen atau 223 poin. Penguatan itu menjadikan rupiah sebagai mata uang dengan kinerja terbaik di Asia, mengalahkan rupee yang menguat 0,97 persen dan ringgit yang terapresiasi 0,47 persen.

Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang utama bergerak melemah 0,31 persen ke level 100,74.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan rupiah mendapatkan momentum untuk memperbaiki kinerjanya karena dolar AS terus terkoreksi seiring dengan optimisme pasar menanti kepastian pemerintah AS untuk memberikan stimulus jumbo senilai US$2 triliun.

Untuk diketahui, Senat AS telah mengesahkan RUU paket stimulus ekonomi dan kesehatan senilai US$2 triliun untuk menghadapi efek negatif dari penyebaran virus corona. DPR AS dijadwalkan akan mengambil suara untuk mengesahkan RUU ini pada Jumat mendatang.

“Ini katalis positif sekali bagi rupiah walaupun ini baru RUU saja,” ujar Ibrahim saat dihubungi Bisnis, Kamis (26/3/2020).

Selain itu, pasar juga menanti ada stimulus tambahan dari European Central Bank atau ECB seiring dengan semakin banyaknya negara di Uni Eropa yang terpapar Covid-19 sehingga menekan pertumbuhan ekonomi Benua Biru.

Sementara itu, dari dalam negeri, pemerintah telah menggelontorkan beberapa stimulus yang diberikan oleh pemerintah seperti bantuan langsung tunai dan insentif jeda satu tahun untuk cicilan.

Banjirnya stimulus yang digelontorkan pemerintah dalam negeri maupun negara-negara besar lainnya menjadi sentimen positif karena dapat mengangkat kembali kepercayaan diri investor untuk mengumpulkan aset berisiko seiring dengan harapan perlambatan ekonomi akibat Covid-19 dapat dibatasi.

Ibrahim memproyeksi pada sisa perdagangan hari ini rupiah bergerak di kisaran Rp16.290 hingga Rp16.450 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper