Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Wait and See, Pasar Obligasi Diprediksi Melemah Terbatas

Pelemahaan terbatas di pasar obligasi akan membuat para pelaku pasar dan investor cenderung untuk memutuskan untuk wait and see
Ilustrasi OBLIGASI. Bisnis/Abdullah Azzam
Ilustrasi OBLIGASI. Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com,JAKARTA — Pasar obligasi diprediksi akan dibuka melemah terbatas imbas sikap investor yang masih wait and see di tengah penyebaran Covid-19.

Associate Direktur of Research and Investment Pilarmas Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan pasar obligasi masih mengalami pelemahan saat lelang yang dilakukan pemerintah, Selasa (24/3/2020). Total penawaran yang masuk turun drastis dan menjadi sentimen negatif.

Berdasarkan pemberitaan Bisnis sebelumnya, lelang surat berharga syariah negara (SBSN) dan sukuk negara hanya mendapatkan penawaran Rp14,609 triliun pada, Selasa (24/3/2020). Jumlah itu turun dibandingkan dengan angka penawaran lelang sukuk pada 10 Maret 2020 senilai Rp36,371 triliun.

Kendati demikian, Maximilianus meyakini kondisi itu hanya bersifat sementara. Penyebaran Covid-19 membuat ketidakpastian ekonomi masih terjadi.

Sejauh ini, dia menyebut sentimen positif berasal dari kebijakan stimulus Federal Reserve atau The Fed untuk menghadapi virus corona. Menurutnya, apa yang dilakukan oleh Bank Sentral Amerika Serikat itu bisa menjadi tolak ukur dan contoh untuk ngara lainnya.

Maximilianus memproyeksikan pasar obligasi akan dibuka melemah. Namun, potensi pelemahan terbatas.

“Keterbatasan ini datang dari situasi dan kondisi yang membuat para pelaku pasar dan investor cenderung untuk memutuskan untuk wait and see,” ujarnya dalam riset harian, Kamis (26/3/2020).

Dia menyebut saat ini para pelaku pasar dan investor sedang mulai melakukan akumulasi beli secara terbatas. Kondisi itu menurutnya menjadi sinyal investor tidak pernah kehilangan kepercayaan terhadap pasar obligasi dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper