Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos MD Pictures (FILM) Terus Tambah Kepemilikan Saat Pasar Lesu, Ini Alasannya

Manoj Dhamoo Punjabi menyebut aksi beli saham berlandaskan keyakinan bahwa prospek perseroan ke depan masih menjanjikan.
Studi film Jakarta Film Studio (JFS) yang dikelola anak usaha PT MD Pictures Tbk. (FILM) diresmikan 7 Maret 2020. JFS mengusung konsep one stop shop facility, fasilitas produksi dan paska produksi film dalam satu lokasi yang dibangun di atas lahan sekitar 2,4 hektar./MD Picturesnn
Studi film Jakarta Film Studio (JFS) yang dikelola anak usaha PT MD Pictures Tbk. (FILM) diresmikan 7 Maret 2020. JFS mengusung konsep one stop shop facility, fasilitas produksi dan paska produksi film dalam satu lokasi yang dibangun di atas lahan sekitar 2,4 hektar./MD Picturesnn

Bisnis.com,JAKARTA— Direktur Utama PT MD Pictures Tbk. Manoj Dhamoo Punjabi melakukan pembelian saham perseroan sebanyak 1,63 juta lembar pada akhir Februari 2020 dan pertengahan Maret 2020.

Berdasarkan keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Manoj membeli saham MD Pictures sebanyak 349.800 lembar dengan harga kisaran Rp165—Rp170 pada 28 Februari 2020. Dari situ, porsi kepemilikannya pun bertambah menjadi 53,20 juta lembar saham.

Selanjutnya, dia juga kembali berbelanja saham emiten FILM pada 11 Maret 2020. Saat itu, jumlah lembar saham yang diborong sebanyak 1,28 juta lembar di kisaran harga Rp134—Rp140. Untuk dua transaksi itu, Manoj merogoh kocek sekitar Rp233,91 juta. Persentase kepemilikannya berubah menjadi 0,57 persen per 11 Maret 2020.

Saat dikonfirmasi Bisnis, Manoj menyatakan pembelian saham dilakukan karena masih optimistis dengan prospek perseroan dan industri hiburan. Tantangan penyebaran Covid-19 harus dilewati dengan baik. Pihaknya masih optimistis prospek perseroan masih baik ke depan. Apalagi, industri hiburan dan perfilman tidak pernah mati.

“Berani [menambah kepemilikan saham] karena saya tahu prospek ke depan jadi ini sifatnya long term bukan short term,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (26/3/2020).

Berdasarkan data Bloomberg, harga saham FILM menguat 17,39 persen ke level Rp162 pada perdagangan, Kamis (26/3/2020). Secara year to date (ytd), laju saham telah mengalami koreksi 9,50 persen.

Di lain pihak, Senior Vice President Research PT Kanaka Hita Solvera Janson Nasrial menilai langkah pembelian saham dan penambahan porsi kepemilikan porsi oleh direksi dan komisaris sebagai sinyal optimisme. Artinya, mereka percaya diri dengan pandangan jangka panjang dalam 2 tahun hingga 3 tahun ke depan.

Janson menyebut yang terjadi saat ini bukan merupakan krisis finansial yang sesekali terjadi. Namun, dampak yang ditimbulkan menurutnya tidak dapat diremehkan.

“Dengan valuasi yang sangat murah [sama murahnya dengan level 2008], wajar para pemilik, direksi, dan komisaris menambah porsi kepemilikan,” paparnya.

Secara terpisah, Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio menilai pembelian saham yang dilakukan oleh manajemen menandakan keyakinan akan performa bisnis yang masih baik. Selain itu, harga saham kini juga telah diperdagangkan dengan valuasi murah.

“Sebagai orang lebih mengetahui seluk beluk bisnis, tentu saja jika harga sahamnya sudah murah, manajemen juga sewajarnya menambah kepemilikan sahamnya di perusahaan,” tuturnya.

Frankie menyebut terdapat faktor lain kemungkinan menjadi pertimbangan manajemen dalam membeli saham perusahaannya sendiri. Salah satunya porsi dividen yang lebih besar.

Bagi para investor, lanjut dia, dapat mengikuti langkah yang ditempuh oleh manajemen emiten. Dengan catatan, pembelian dilakukan secara bertahap atau dollar cost averaging. 

“Sebab saat ini kita tidak bisa mengetahui kapan bottom-nya hanya yang bisa diketahui bahwa harga saham sudah murah. Akan tetapi, murah tidak berarti tidak bisa turun,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper