Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AKSI EMITEN: INDF Pacu Daya Saing, IHSG & Rupiah Kian Lunglai

Berita mengenai sejumlah strategi yang disiapkan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) untuk meningkatkan daya saing, salah satunya, menjadi topik halaman Market harian Bisnis Indonesia, Selasa (24/3/2020).
Harga minyak mentah Indonesia turun./JIBI
Harga minyak mentah Indonesia turun./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai sejumlah strategi yang disiapkan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) untuk meningkatkan daya saing, salah satunya, menjadi topik halaman Market harian Bisnis Indonesia, Selasa (24/3/2020).

Berikut rincian sejumlah topik utamanya:

 

INDF Pacu Daya Saing. Entitas usaha Grup Salim, PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) menyiapkan sejumlah strategi untuk meningkatkan daya saing dan menjaga profi tabilitas yang tumbuh dobel digit pada 2019.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan Senin (23/3), emiten bersandi saham INDF itu mengantongi pendapatan Rp76,59 triliun pada 2019. Capaian itu naik 4,36% dari pendapatan 2018 sebesar Rp73,39 triliun

IHSG & Rupiah Kian Lunglai. Kepanikan pasar akibat eskalasi pandemi virus corona masih akan menekan laju indeks harga saham gabungan dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Pada penutupan perdagangan Senin (23/3), IHSG ditutup di level 3.989,5 setelah terkoreksi 4,89%. Transaksi saham sempat dibekukan sementara (trading halt) pada pukul 14.52 WIB karena IHSG melorot 5%.

Reksa Dana ETF Bisa Jadi Pilihan. Produk reksa dana Exchange Traded Fund bisa menjadi opsi bagi investor dengan horizon investasi jangka panjang di tengah gejolak pasar modal akibat penyebaran COVID-19.

OJK Rilis Stimulus. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merilis stimulus bagi beberapa jenis reksa dana berupa pelonggaran waktu pembubaran produk hingga pengubahan komposisi portepel.

Asa di Tangan OPEC-Texas. Tak ada yang menyangka setelah pecah kongsi dengan Rusia, kini kelompok negara eksportir minyak yang tergabung dalam OPEC mencoba menggandeng Texas untuk menyeimbangkan pasar minyak dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper