Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Meneruskan Rebound, IHSG Berpotensi Menguat Awal Pekan

Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani menyebut penguatan IHSG pada Jumat lalu salah satunya disebabkan efek domino dari menghijaunya indeks Asia lainnya dan bursa-bursa Amerika yang juga menguat.
Karyawan memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (19/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (19/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Setelah menutup perdagangan pekan kemarin, indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi kembali menguat di awal pekan ini meski terbatas.

Pada penutupan perdagangan Jumat (20/3/2020), IHSG berhasil parkir di zona hijau yakni di level 4.194,94 setelah menguat 89,52 poin atau 2,18 persen dibandingkan penutupan hari sebelumnya.

IHSG berhasil rebound meski awalnya indeks sempat anjlok 4,56 persen atau 187,08 poin ke level 3.918,34, yang merupakan level terendah IHSG sejak 28 Juni 2012 saat indeks ditutup di level 3.887,57.

Adapun penguatan akhir pekan kemarin dipimpin oleh sektor consumer yang naik 53,17 poin atau 7,79 persen. Kemudian berturut-turut sektor infrastruktur (5,75 persen), industri dasar (5,72 persen), pertambangan (3,18 persen) serta perdagangan (1,73 persen).

Saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) menjadi penopang indeks dengan mencatatkan penguatan 23,10 poin atau 9,92 persen ke level 2.880.

Saham lainnya yang juga memimpin penguatan IHSG hari ini adalah HMSP (16,45 persen), UNVR (10,18 persen), GGRM (19,98 persen), serta BBCA (1,83 persen).

Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani menyebut penguatan IHSG pada Jumat lalu salah satunya disebabkan efek domino dari menghijaunya indeks Asia lainnya dan bursa-bursa Amerika yang juga menguat.

Dia mengatakan IHSG berpotensi melanjutkan penguatan terbatas ke level 4.300. Sementara jika bergerak di bawah level tersebut IHSG masih rawan terkoreksi dengan menguji level support psikologis 4.000.

Support terdekat IHSG apabila jebol 4000 di level 3.800-3.850. Faktornya akan lebih ditentukan dari perkembangan persebaran virus corona dan juga pergerakan indeks dunia,” kata Hendriko kepada Bisnis.com akhir pekan lalu.

Terpisah, analis Artha Sekuritas Dennies Christopher mengatakan IHSG ditutup menguat didorong aksi bargain hunting oleh investor yang menganggap pelemahan sudah memasuki area oversold. Terkoreksinya nilai tukar rupiah juga mendorong penguatan.

Pada perdagangan awal pekan ini atau Senin (23/3/2020), Dennies menyebut indeks berpotensi kembali menghijau, meski hanya bersifat sementara atau jangka pendek saja.

“Secara teknikal candlestick membentuk hanging man didukung volume yang cukup tinggi. Pergerakan diperkirakan masih akan volatil dan masih tinggi ketidakpastian dari penyebaran Covid-19 terutama di dalam negeri,” demikian tuturnya.

Adapun dia memperkirakan IHSG akan bergerak pada level resistan 4.437 hingga 4.316, sedangkan untuk level support diperkirakan akan berada pada rentang 3.996 hingga 3.797.

Beberapa saham yang menarik untuk dicermati antara lain PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), serta PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper