Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indofood (INDF) Bukukan Pertumbuhan Laba Bersih 18 Persen

Indofood berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 18 persen menjadi Rp4,91 triliun dari Rp4,17 triliun pada tahun 2018.
Direktur Utama PT Indofood Sukses Makmur Tbk Anthoni Salim (kedua kanan) berbincang dengan Direktur Thomas Tjhie (dari kiri), Direktur Axton Salim dan Direktur Franciscus Welirang, usai RUPST dan luar biasa, di Jakarta, Rabu (29/5/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Direktur Utama PT Indofood Sukses Makmur Tbk Anthoni Salim (kedua kanan) berbincang dengan Direktur Thomas Tjhie (dari kiri), Direktur Axton Salim dan Direktur Franciscus Welirang, usai RUPST dan luar biasa, di Jakarta, Rabu (29/5/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten barang konsumsi PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) mengumumkan kinerja keuangan tahunan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019.

Dikutip dari siaran pers perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Indofood berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 18 persen menjadi Rp4,91 triliun dari Rp4,17 triliun pada tahun 2018. Adapun, marjin laba bersih meningkat menjadi 6,4 persen pada tahun 2019.

Penjualan bersih konsolidasi terkerek sebesar 4 persen, menjadi Rp76,59 triliun dari Rp73,39 triliun pada tahun 2018.

Adapun, laba usaha perseroan naik 8 persen menjadi Rp9,83 triliun pada tahun lalu dari Rp9,14 triliun pada tahun 2019, dengan marjin laba usaha sebesar 12,8 persen.

Laba inti meningkat sebesar 23 persen, menjadi Rp4,90 triliun pada tahun 2019 dari Rp3,99 triliun pada tahun 2018.

Anthoni Salim, Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood mengatakan Indofood telah menunjukkan ketangguhannya sebagai perusahaan 'Total Food Solutions' melalui pertumbuhan yang positif pada nilai penjualan dan keuntungan meskipun terdapat penurunan pada harga komoditas.

"Untuk ke depannya, kami akan terus fokus dalam meningkatkan daya saing dengan terus memperkuat brand equity dan memastikan inovasi produk yang berkesinambungan, memperluas jaringan distribusi kami, dan berinvestasi pada peningkatan produktivitas dan efisiensi yang terus berlanjut," ujarnya dikutip dari siaran pers, Senin (23/3/2020).

Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Indofood memperoleh manfaat dari skala ekonomis serta ketangguhan model bisnisnya yang terdiri dari lima kelompok usaha strategis yang saling melengkapi sebagai berikut.

Lima diantaranya adalah, pertama, Indofood CBP (ICBP) yang memproduksi beragam produk konsumen bermerek antara lain mi instan, produk dairy, makanan ringan, penyedap makanan, nutrisi dan makanan khusus, dan minuman.

Selanjutnya, Bogasari yang memproduksi tepung terigu dan pasta, didukung oleh unit usaha perkapalan dan kemasan.

Agribisnis yang meliputi pembudidayaan dan pengolahan kelapa sawit hingga produksi dan pemasaran produk minyak goreng, margarin dan shortening serta pembudidayaan dan pengolahan karet dan tebu serta tanaman lainnya.

Terakhir, Distribusi yang bertugas mendistribusikan konsumen Indofood dan anak-anak perusahaannya, serta berbagai produk pihak ketiga.

 
Tingkat pertumbuhan Tahunan INDF
Komponen201720182019CAGR
Penjualan BersihRp70.186.618Rp73.394.728Rp76.592.9552,95%
Beban Pokok PenjualanRp50.318.096Rp53.182.723Rp53.876.5942,30%
Laba BersihRp4.168.476Rp4.166.101Rp4.908.1725,60%
Laba per Saham (dinyatakan penuh) Rp475Rp474Rp5595,58%
 
 

Dikutip dari laporan keuangan konsolidasian per 31 Desember 2019 di halaman Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Indofood berhasil meraih kenaikan laba bersih dari Rp4,17 triliun pada tahun 2018 menjadi Rp4,91 triliun pada tahun 2019.

Laba per saham atau earning per share perseroan juga terkerek 17,93 persen menjadi Rp559 per lembar saham pada tahun 2019.

Indofood mencatat kenaikan pendapatan sebesar 4,36 persen, dari Rp73,39 triliun pada tahun 2018 menjadi Rp76,59 pada tahun 2019.

Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, tingkat pertumbuhan tahunan atau compound annual growth rate (CAGR) perseroan dari sisi penjualan bersih bertumbuh sekitar 2,95 persen.

Sementara dari sisi laba bersih, CAGR induk dari PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) tersebut tumbuh sebesar 5,6 persen.

Meski begitu, beban pokok penjualan naik tipis 1,3 persen menjadi Rp53,88 triliun, diikuti dengan beban penjualan dan distribusi yang meningkat 8,6 persen menjadi Rp8,4 triliun pada tahun 2019.

Indofood juga mencatatkan penurunan total aset sebesar 0,35 persen, dari Rp96,53 triliun pada 2018 menjadi Rp96,19 triliun pada 2019.

Adapun, total liabilitas dan ekuitasnya pada tahun lalu dilaporkan masing-masing senilai Rp42 triliun dan Rp54,2 triliun.

Pada tahun lalu, perseroan mendapatkan kas bersih dari kegiatan operasi sebesar Rp13,34 triliun, sementara kas bersih yang digunakan untuk investasi dan pendanaan masing-masing sebesar Rp583,83 miliar Rp7,66 triliun.

Kas setara kas perseroan meningkat 56,23 persen menjadi Rp13,73 triliun pada akhir tahun 2019. Total aset mencapai Rp96,2 triliun, terkoreksi dari 2018 sebesar Rp96,54 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper