Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelemahan Mereda, IHSG Kembali ke Level 4.000 pada Akhir Sesi I

Setelah sempat anjlok dan meninggalkan level 4.000, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu memulihkan sebagian pelemahannya pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Jumat (20/3/2020).
Pengunjung menggunakan smarphone memotret papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Seni (16/3/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Pengunjung menggunakan smarphone memotret papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Seni (16/3/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA –  Setelah sempat anjlok dan meninggalkan level 4.000, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu memulihkan sebagian pelemahannya pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Jumat (20/3/2020).

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melemah 1,72 persen atau 70,43 poin ke level 4.034,98 pada akhir perdagangan sesi I hari ini.

IHSG sempat anjlok 4,56 persen atau 187,08 poin ke level 3.918,34 di awal perdagangan. Ini sekaligius merupakan level terendah IHSG sejak 28 Juni 2012 saat indeks ditutup di level 3.887,57.

Adapun pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup melemah 5,2 persen atau 225,25 poin ke level 4.105,52. Sepanjang tahun ini, IHSG telah merosot hingga 37,36 persen.

Sebanyak 8 dari 9 sektor pada indeks bergerak di wilayah negatif, dengan sektor aneka industri melemah 4,85 persen dan memimpin pelemahan, disusul sektor properti yang menguat 3,38 persen. Di sisi lain, sektor infrastruktur menguat 2,13 persen.

Dari 686 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 87 saham di antaranya menguat, sedangkan 285 saham melemah, dan 314 saham lainnya stagnan.

Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang masing-masing melemah 6,89 persen dan 4,1 persen menjadi penekan utama IHSG pada perdagangan sesi I hari ini.

Direktur PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menyampaikan IHSG masih terlihat masih berada dalam tekanan, sedangkan gelombang tekanan belum terlihat akan berakhir dalam waktu dekat.

Pemanfaatan momentum koreksi wajar masih bisa dijadikan peluang oleh investor, mengingat dalam jangka panjang IHSG masih berada dalam pola uptrend.

“Hari ini, Jumat (20/3/2020) IHSG berpotensi melemah dengan proyeksi rentang pergerakan 3.891 – 4.222,” paparnya.

Sementara itu, saham lainnya di Asia cenderung menguat. Indeks Shanghai Composite naik 0,47 persen pada pukul 11.36 WIB, sedangkan indeks CSI 300 menguat 0,59 persen. Di Hong Kong, indeks Hang Seng menguat 2,81 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper