Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABAR EMITEN: Grup PTPP Rapatkan Barisan, AKRA Incar Kenaikan 20 Persen

Berita mengenai strategi PT PP (Persero) Tbk untuk mendongkrak kinerja yang cenderung tertekan pada 2019 menjadi topik halaman market dan emiten harian Bisnis Indonesia edisi (16/3/2020).  
SPBU yang dikelola PT AKR Corporindo Tbk. AKR  memiliki jaringan 142 stasiun pelayanan di tahun 2018 yang menyalurkan produk BBM minyak solar dengan merek dagang AKRA SOL dan bensin Ron 92 dengan merek dagang AKRA 92./akr.co.id
SPBU yang dikelola PT AKR Corporindo Tbk. AKR memiliki jaringan 142 stasiun pelayanan di tahun 2018 yang menyalurkan produk BBM minyak solar dengan merek dagang AKRA SOL dan bensin Ron 92 dengan merek dagang AKRA 92./akr.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Berita mengenai strategi PT PP (Persero) Tbk untuk mendongkrak kinerja yang cenderung tertekan pada 2019 menjadi topik halaman market dan emiten harian Bisnis Indonesia edisi (16/3/2020).  

Berikut rincian topiknya:

 

Grup PTPP Rapatkan Barisan.  PT PP (Persero) Tbk. dan dua anak usahanya telah merancang strategi untuk mendongkrak kinerja yang cenderung tertekan pada 2019.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan Rabu (18/3), PTPP membukukan pendapatan Rp24,66 triliun pada tahun lalu. Realisasi itu menyusut 1,83% year-on-year dari capaian Rp25,12 triliun pada 2018.

AKRA Incar Kenaikan 20 Persen. Emiten distributor bahan bakar minyak, PT AKR Corporindo Tbk. mengincar laba bersih tembus Rp800 miliar pada 2020 atau tumbuh sekitar 15%—20% dari realisasi pada 2019.

Direktur AKR Corporindo Suresh Vembu mengatakan bahwa di tengah sentimen mewabahnya virus corona pihaknya optimistis dapat mencetak kinerja yang baik pada tahun ini.

Lockdown Bikin Harga Kendor. Harga minyak mentah masih berpeluang turun lebih rendah seiring dengan langkah beberapa negara yang membatasi perjalanan yang berdampak pada penurunan permintaan bahan bakar. Di sisi lain, pasokan terus melonjak.

Siasat Atasi Tekanan Mata Uang Garuda. Depresiasi rupiah terhadap dolar AS meningkatkan risiko terhadap kinerja perusahaan. Sejumlah emiten pun menyiapkan siasat untuk mengatasi tekanan mata uang garuda.

Tercatat, rupiah telah menyentuh level psikologisnya yakni Rp15.000 per dolar AS. Adapun, sejumlah emiten menyuarakan dampak dan strategi, sehingga depresiasi rupiah tak akan memangkas kinerja perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper