Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jual Beton Siap Pakai, Produsen Semen Tiga Roda Raup Laba Rp1,83 Triliun pada 2019

Indocement (INTP) menggenggam uang kas sebanyak Rp7,65 triliun.
Pabrik semen milik PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
Pabrik semen milik PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

Bisnis.com, JAKARTA – PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) mencatatkan laba bersih Rp1,83 triliun pada 2019. Jumlah ini tumbuh 60,16 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Berdasarkan laporan keuangan 2019, produsen Semen Tiga Roda dan Semen Rajawali itu membukukan pertumbuhan pendapatan 4,93 persen menjadi Rp15,93 triliun. Di sisi lain, beban pokok menurun 3,53 persen menjadi Rp10,43 triliun.

Dengan capaian ini, perseroan membukukan laba kotor sebesar Rp5,5 triliun. Naik 25,89 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Laba usaha perseroan dikontribusi dari segmen semen sebesar Rp1,94 triliun dan segmen beton siap pakai senilai Rp23,01 miliar. Selain itu, segmen eliminasi juga berkontribusi sebesar Rp7,17 miliar.

Pencatatan laba pada segmen beton dan eliminasi merupakan lompatan karena tahun sebelumnya segmen ini mencatatkan rugi usaha. Masing-masing sebesar Rp66,76 miliar dan Rp21,8 miliar

Secara total, kewajiban perseroan mencapai Rp4,62 triliun, meningkat 1,33 persen dari posisi 2018. Berdasarkan karakteristiknya liabilitas jangka panjang mencapai Rp754 miliar, sedangkan liabilitas jangka pendek sebesar 3,87 triliun.

Sementara itu, ekuitas perseroan tercatat sebesar Rp23,08 triliun, turun 0,61 persen dibandingkan posisi pada 2018 sebesar Rp23,22 triliun. Penurunan tipis terjadi karena berkurangnya saldo laba sekitar Rp190 miliar.

Indocement tercatat memiliki posisi kas cukup besar. Sampai akkhir tahun perusahaan menggenggam uang kas sebanyak Rp7,65 triliun, naik 5,89 persen dari posisi kas pada akhir 2018. Kenaikannya didorong oleh arus kas operasi yang naik 77,91 persen menjadi Rp3,53 triliun.

Direktur Indocement Oey Marcos menyatakan bahwa posisi kas yang kuat serta utang bank yang nihil membuat kondisi keuangan perseroan sangat sehat. Hal ini menjadi pondasi penting bagi mengaruhi kondisi ekonomi global dan regional pada 2020.

“Dengan posisi neraca yang kuat tersebut, perseroan siap untuk menghadapi tekanan perekonomian regional maupun global yang mengalami tekanan ini,” katanya lewat melalui keterbukaan informasi, Kamis (19/3/2020).

Dia menjelaskan perseroan telah memitigasi tekanan kondisi perekonomian dengan melakukan efisiensi di semua lini operasional. Salah upaya yang dilakukan adalah hanya megoperasikan pabrik terbaru yang lebih efisien.

Perseroan juga melakukan optimalisasi pengeluaran semen dari terminal-terminal yang tersebar di berbagai daerah. Hal menjadi salah satu strategi efisiensi biaya distribusi Indocement pada tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper