Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Transaksi Broker Turun, Bahana Sekuritas Andalkan Buyback

Bahana telah melakukan penjajakan dengan sejumlah emiten, termasuk dari kalangan pelat merah untuk menjadi perantara dalam proses pembelian kembali saham atau buyback.
Pengunjung menggunakan ponsel di dekat papan elektornik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Selasa (17/3/2020). Pada perdagangan Selasa (17/3), IHSG tertekan di zona merah dan sempat mengalami trading halt menjelang akhir perdagangan. Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 4,99 persen atau 233,91 poin ke level 4456,75. Ini merupakan level terendah IHSG sejak Januari 2016. Bisnis/Abdurachman
Pengunjung menggunakan ponsel di dekat papan elektornik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Selasa (17/3/2020). Pada perdagangan Selasa (17/3), IHSG tertekan di zona merah dan sempat mengalami trading halt menjelang akhir perdagangan. Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 4,99 persen atau 233,91 poin ke level 4456,75. Ini merupakan level terendah IHSG sejak Januari 2016. Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah angka transaksi broker yang terus menurun, PT Bahana Sekuritas berusaha menjaga kinerja pendapatan dengan menggarap jasa perantara perdagangan efek dari emiten yang hendak melakukan buyback.

Direktur Investment Banking Bahana Sekuritas Nelwin Aldriansyah mengatakan saat ini transaksi broker turun cukup drastis. Bahkan, aktivitas transaksi harian di sekuritasnya berkurang sekitar 30 persen.

Untuk itu, kata Nelwin, selain terus menjaga arus transaksi dengan klien-klien Bahana baik dari dalam negeri maupun luar negeri, pihaknya juga gencar melakukan penawaran-penawaran kepada emiten besar di pasar modal untuk melakukan pembelian saham kembali. 

“Karena kami melihat saat ini valuasi kian menjadi atraktif, dibandingkan kondisi satu-dua atau dua bulan lalu,” katanya kepada Bisnis, Rabu (18/3/2020)

Menurut Nelwin, momentum ini dapat menjadi kesempatan emas terutama bagi pemegang saham pengendali untuk melakukan buyback di harga yang sudah sangat terdiskon. Di sisi lain ini juga dapat mendongkrak arus transaksi tambahan di pasar modal. 

Kondisi ini, tambah Nelwin, juga dipermudah dengan adanya relaksasi dari Otoritas Jasa Keuangan yang telah memperbolehkan perusahaan untuk melakukan buyback tanpa melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terlebih dahulu. 

Nelwin menilai kebijakan ini sebagai langkah yang sangat baik dan suportif dari otoritas untuk menopang transaksi di pasar. Dia juga memprediksi dalam waktu dekat akan semakin banyak perusahaan yang melakukan buyback.

“Karena meski tanpa RUPS tetap harus ada keterbukaan dulu kan, jadi mungkin itu yang masih membuat beberapa perusahaan tertunda [melakukan buyback], tapi sepertinya akan muncul lagi [beberapa perusahaan]” ujar Nelwin.

Mengenai klien yang memberikan mandat proses pembelian saham kembalinya kepada Bahana Sekuritas, Nelwin mengaku belum bisa menyebutkan nama. Namun, di antaranya diperkirakan ada perusahaan BUMN.

“Kemarin kan ada beberapa BUMN yang memberi sinyal [melakukan buyback], kami sebagai sekuritas BUMN termasuk yang dikontak,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper