Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelemahan IHSG Diprediksi Berlanjut

Momentum koreksi dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian
Pengunjung menggunakan smarphone memotret layar monitor yang menampilkan pergerakan perdagangan harga saham di lantai PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Kamis (12/3/2020). Dalam perdagangan saham sesi, Kamis (12/3/2020), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 5,01 persen ke level 4.895,748 pada pukul 15:33 WIB. Secara otomatis, perdagangan di Bursa Efek Indonesia pun mengalami suspensi. Bisnis/Dedi Gunawan
Pengunjung menggunakan smarphone memotret layar monitor yang menampilkan pergerakan perdagangan harga saham di lantai PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Kamis (12/3/2020). Dalam perdagangan saham sesi, Kamis (12/3/2020), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 5,01 persen ke level 4.895,748 pada pukul 15:33 WIB. Secara otomatis, perdagangan di Bursa Efek Indonesia pun mengalami suspensi. Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan melanjutkan tren pelemahan setelah pada perdagangan kemarin (16/3/2020) terkoreksi 4,42 persen.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan secara teknikal IHSG diperkirakan bergerak di kisaran 4.611 sampai dengan 4.838 pada perdagangan hari ini, Selasa (17/3/2020).

Nico menyebut, sejak kemarin pelaku pasar tengah menanti apakah stimulus yang diberikan The Federal Reserve, yaitu penurunan suku bunga dan kucuran dana US$700 miliar di pasar obligasi akan mampu meredam kepanikan pasar.

Menurut Nico, pertanyaan lanjutan, apakah stimulus  dari The Fed mampu untuk menghindari resesi yang berpotensi terjadi di Amerika? 

“Kami berharap bahwa meskipun resesi terjadi, namun diharapkan hal tersebut terjadi dalam waktu yang sangat singkat dan tidak berubah menjadi depresi ekonomi,” tulisnya dalam riset harian yang dikutip Bisnis, Selasa (17/3/2020)

Di sisi lain, bank sentral negara lain pun turut ambil sikap, seperti Selandia Baru yang memangkas suku bunga acuan  75 basis poin. Begitu juga dengan Korea Selatan yang memotong bunga acuan 50 bps. Adapun Jepang memutuskan tidak akan menurunkan suku bunga.

Secara terpisah. Director PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan saat ini terlihat masih berpotensi untuk mengalami tekanan dengan proyeksi pergerakan pada rentang 4498 – 4734.

Menurutnya momentum koreksi  dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target investasi jangka menengah hingga jangka panjang.

“IHSG terlihat memiliki potensi melemah pada hari ini,” tulisnya dalam riset harian yang dikutip Bisnis, Selasa (17/3/2020)

Adapun beberapa saham yang direkomendasikan adalah PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP), PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM), PT XL Axiata Tbk. (EXCL), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper