Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mal Milik Metropolitan Kentjana (MKPI) Kena Imbas Kebijakan Work from Home

Sejauh ini, sudah terjadi penurunan pengunjung di Pondok Indah Mall.
Area pintu masuk Pondok Indah Mall (PIM) di Jakarta Selatan. PIM merupakan salah satu portofolio pusat perbelanjaan yang dikelola PT Metropolitan Kentjana Tbk./pondokindahgroup.co.id
Area pintu masuk Pondok Indah Mall (PIM) di Jakarta Selatan. PIM merupakan salah satu portofolio pusat perbelanjaan yang dikelola PT Metropolitan Kentjana Tbk./pondokindahgroup.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - PT Metropolitan Kentjana Indonesia Tbk. (MKPI) melansir imbauan pemerintah untuk beraktivitas di rumah bisa mempengaruhi kinerja pusat perbelanjaan yang dikelola perseroan. Imbauan disampaikan guna mencegah penyebaran virus corona (covid-19).

Wakil Presiden Direktur Metropolitan Kentjana Jeffry Tanudjaja mengatakan sejauh ini penyebaran virus corona telah berdampak pada jumlah kunjungan pusat perbelanjaan Pondok Indah Mall. Dia menambahkan, pihaknya belum bisa mengukur seberapa besar dampaknya terhadap kinerja pusat perbelanjaan.

“Menurut saya pasti akan berdampak, tapi sejauh apa saya belum tahu karena jumlah pengunjung menurun,” katanya kepada Bisnis pada Senin (16/3).

Untuk diketahui, pusat perbelanjaan merupakan salah satu kontributor pendapatan Metropolitan Kentjana. Per September 2019, segmen pusat perbelanjaan memberikan pendapatan sebanyak Rp642,5 miliar atau tumbuh 7,64 persen secara tahunan.

Jeffry menuturkan, sejauh ini perseroan tidak akan menggelar kegiatan yang memicu pengumpulan massa di satu tempat, sesuai dengan instruksi dari pemerintah. Namun, perseroan tetap mencari cara untuk bisa menggenjot pendapatan berulang (recurring income).

Di sisi lain, MKPI menargetkan bisa mengoperasikan PIM 3 pada Oktober 2020 mendatang. Pusat perbelanjaan ini akan hadir dengan fasilitas memenuhi gaya hidup dan hiburan. Bangunan mal tersebut dibangun lahan seluas 70.000 meter persegi hanya untuk bangunan mal dengan investasi hingga Rp5 triliun.

“Tapi masih ditambah lahan parkir 57.000 meter persegi dan juga ada dua office tower-nya seluas masing-masing 43.000 dan 45.000 meter persegi,” katanya.

Selain itu, untuk memacu tingkat okupansi, pengembang juga bekerja sama dengan operator ruang kerja bersama (coworking space) yang akan beroperasi di area perkantoran. Pemanfaatan oleh tenant ruang kerja bersama ini juga akan mendorong kunjungan ke pusat perbelanjaan. Jeffry optimis sistem belanja dalam jaringan dan dagang elektronik tidak akan menyusutkan orang yang mengunjungi pusat belanja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper