Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Per Jumat (13/3), Total Emisi Surat Utang Capai Rp14,17 Triliun

Sekretaris Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Yulianto Aji Sadono mengatakan total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2020 adalah 12 emisi dari 10 emiten senilai Rp14,17 triliun.
Pengunjung berada didekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di lantai Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Jumat (13/3/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Pengunjung berada didekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di lantai Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Jumat (13/3/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Total penerbitan surat utang dalam bentuk obligasi dan sukuk sepanjang 2020 mencapai Rp14,17 triliun yang berasal dari 12 emisi oleh 10 emiten.

Dalam siaran resmi, Sekretaris Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Yulianto Aji Sadono mengatakan total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2020 adalah 12 emisi dari 10 emiten senilai Rp14,17 triliun.

“Dengan pencatatan tersebut, maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 430 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp447 triliun dan US$47,5 juta, diterbitkan oleh 118 Emiten,” paparnya, Jumat (13/3/2020).

Sementara itu, Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 94 seri dengan nilai nominal Rp2.829,34 triliun dan US$400 juta. Adapun, penerbitan Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 11 emisi senilai Rp10,17 Triliun.

Gejolak di pasar global dan lokal yang terjadi memang tidak mengendurkan rencana penerbitan obligasi baru di lantai bursa.

I Gede Nyoman Yetna, Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan telah mengantongi pipeline tiga obligasi baru. Artinya, penerbit sebelumnya belum pernah mencatatkan instrumen tersebut di bursa.

“Perusahaan ini sudah menyampaikan dokumen kepada kami bermaksud mencatatkan obligasi dan sebelumnya belum pernah tercatat,” jelasnya di Jakarta, Jumat (13/3/2020).

Pada pekan ini, juga terdapat 4 pencatatan perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Mengawali pekan, pada Senin (9/3/2020), saham PT Esta Multi Usaha Tbk. (ESTA) dan PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk. (BESS) mulai dicatatkan di Papan Pengembangan BEI sebagai perusahaan tercatat ke-15 dan ke-16 pada tahun 2020.

ESTA bergerak pada sektor trade, services & investment, subsektor tourism, restaurant and hotel bidang usaha utama perhotelan bintang 2, penyewaan ruko, penyewaan mobil penumpang dan perdagangan.

adapun, BESS bergerak pada sektor infrastructure, utilities and transportation, subsektor transportation dengan bidang usaha utama transportasi perairan laut dan sungai di indonesia untuk jasa transportasi batubara.

Kemudian pada Jumat (13/3/2020), PT Metro Healthcare Indonesia Tbk. (CARE) dan PT Makmur Berkah Amanda Tbk. (AMAN) mulai tercatat di BEI. CARE dan AMAN menjadi perusahaan tercatat ke-17 dan ke-18 di BEI pada 2020.

CARE bergerak pada sektor trade, services & investment dan bergerak di bidang jasa konsultasi manajemen dan melakukan investasi pada entitas anak.

Adapun, AMAN bergerak pada sektor property, real estate and buliding construction dan bergerak di bidang pembangunan kawasan industri dan jasa kawasan industri serta investasi pada entitas anak yang bergerak di bidang perhotelan.

Selain itu, ada satu obligasi yang dicatatkan pada Rabu (11/3/2020), yakni Obligasi Berkelanjutan I Tunas Baru Lampung Tahap II Tahun 2020 yang diterbitkan oleh PT Tunas Baru Lampung Tbk. (TBLA) dengan nominal Rp500 miliar.

Hasil pemeringkatan dari PT Fitch Rating Indonesia (Fitch) untuk Obligasi adalah A(idn) (Single A). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

DATA PERDAGANGAN

Selama sepekan, rata-rata nilai transaksi harian mengalami kenaikan sebesar 11,70 persen menjadi Rp7,821 triliun dari Rp7,002 triliun pada pekan sebelumnya. Kemudian, kenaikan juga dialami oleh rata-rata volume transaksi sebesar 7,34 persen menjadi 6.330 miliar unit saham dari 5.897 miliar unit saham pada pekan sebelumnya.

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 10,75 persen pada posisi 4.907,571 dari 5.498,540 pada pekan yang lalu. Selanjutnya, nilai kapitalisasi pasar selama sepekan mengalami perubahan sebesar 10,68 persen menjadi Rp5.678,279 triliun dari Rp6.356,910 triliun pada pekan sebelumnya.

Investor asing pada perdagangan Jumat mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp575,84 miliar, sehingga sepanjang 2020 jual bersih asing tercatat senilai Rp7,783 triliun.

Ringkasan perdagangan saham oleh investor asing
TanggalTotalKeterangan
13 MaretRp575,84 miliarNet sell
12 MaretRp256,57 miliarNet sell
11 MaretRp171,81 miliarNet buy
10 MaretRp867,48 miliarNet sell
9 MaretRp218,01 miliarNet buy
6 MaretRp1,31 triliunNet sell
5 MaretRp144,82 miliarNet buy
4 MaretRp61,79 miliarNet sell
3 MaretRp241,3 miliarNet sell
2 MaretRp291,23 miliarNet sell

Sumber: BEI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper