Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi CPO Austindo Nusantara (ANJT) Sentuh 240.884 Ton

Direktur Keuangan Austindo Nusantara Jaya Lucas Kurniawan mengatakan produksi TBS mengalami penurunan sebesar 6,8 persen dibandingkan dengan 2018 sebesar 786.104 ton.
Pekerja memindahkan tandan buah segar sawit./Sanjit Das-Bloomberg
Pekerja memindahkan tandan buah segar sawit./Sanjit Das-Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten perkebunan PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJT) mencatatkan produksi tandan buah segar (TBS) sebanyak 732.837 ton dan crude palm oil (CPO) 240.884 ton.

Direktur Keuangan Austindo Nusantara Jaya Lucas Kurniawan mengatakan produksi TBS mengalami penurunan sebesar 6,8 persen dibandingkan dengan 2018 sebesar 786.104 ton. Hal itu dikarenakan ANJT tengah melakukan program penanaman kembali di Belitung dan Sumatera Utara.

Namun, perkebunan di Kalimantan Barat dapat menopang produksi dengan kenaikan 15,8 persen menjadi 153.837 ton pada 2019.

“Tahun lalu pun kami meningkatkan pembelian TBS dari pihak ketiga untuk memaksimalkan utilisasi pabrik. Total TBS yang dibeli dari pihak ketiga pada 2019 sebesar 405.754 ton meningkat sebesar 8,1 persen dibandingkan dengan 2018 [sebesar 375.181],” katanya pada Kamis (12/3/2020).

Lucas menambahkan penurunan TBS ikut mempengaruhi produksi CPO dan palm kernel oil (PKO) yang mengalami koreksi masing-masing sebesar 3,2 persen dan 4,5 persen atau menjadi 240.844 ton dan 51.585 ton pada 2019.

Hal itu otomatis membuat volume penjualan CPO dan PKO ikut mengalami penurunan sebesar 2,6 persen dan 4,0 persen menjadi 239.800 ton dan 52.115 ton. Adapun pada tahun sebelumnya ANJT mencatatkan volume penjualan CPO dan PK sebesar 246.138 ton dan 54.285 ton.

“Sepanjang tahun lalu harga CPO terus mengalami tren penurunan dan mulai mengalami perbaikan pada kuartal IV/2019. Hal ini menyebabkan harga jual rata-rata menjadi US$479 per ton, lebih rendah 5 persen dari tahun sebelumnya US$504 per ton,” katanya.

Harga jual PKO ANJT pada 2019 sebesar US$261 per ton turun 31,5 persen lebih rendah dibandingkan dengan 2018 sebesar US$381 per ton. Penurunan harga jual rata-rata CPO dan PK sepanjang periode ini terutama disebabkan oleh melimpahnya pasokan minyak nabati dan permintaan yang lebih rendah dari pasar-pasar utama termasuk China.

Dari sisi kinerja keuangan, Austindo Nusantara Jaya mencatatkan pendapatan bersih sebesar US$130,35 juta.

Bila dibandingkan dengan tahun lalu terjadi penurunan sebesar 13,94 persen dari posisi US$151,70 juta. Sepanjang 2019, ANJT berhasil menurunkan beban pokok penjualan sebesar 3,78 persen.

Berdasarakan laporan keuangan yang diterbitkan di harian Bisnis Indonesia, beban pokok ANJT tercatat US$106,59 juta sedangkan tahun sebelumnya US$110,78 juta. Dengan demikian, laba bruto yang dibukukan sebesar US$23,76 juta turun 41,92 persen dari posisi US$40,91 juta.

Setelah dikurangi dengan beban penjualan, beban karyawan, beban umum dan beban pajak penghasilan yang masing-masingnya US$7,70 juta, US$10,69 juta, US$12,65 juta dan US$12,03 juta. Maka, pada 2019 ANJT mencatatkan rugi bersih sebesar US$4,19 juta naik signifikan dari tahun sebelumnya US$310.437.

Adapun rugi bersih per saham yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk adalah US$0,001. Sementara itu, total aset ANJT terpantau naik 3,90 persen dari posisi US$602,20 juta menjadi US$625,70 juta.

Total aset lancar sebesar US$66,83 juta sedangkan aset tidak lancar mencapai US$558,87 juta. Dari sisi liabilitas ANJT juga mencatatkan kenaikan 9,82 persen dari posisi US$215,81 menjadi US$237 juta. Jumlah liabilitas jangka pendek mencapai US$31,44 juta dengan liabilitas jangka panjang US$205,55 juta.

Sepanjang 2019 perseroan menghabiskan US$30,56 juta yang utamanya dihabiskan untuk menambah tanaman produktif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper