Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Saham Anjlok, BUMN Karya Serempak Buyback

Dana yang disiapkan empat BUMN karya untuk buyback saham mencapai Rp950 miliar.
Bursa Efek Indonesia, Jakarta./ Dimas Ardian - Bloomberg
Bursa Efek Indonesia, Jakarta./ Dimas Ardian - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Tiga emiten konstruksi berniat melakukan pembelian kembali saham atau buyback di tengah tren koreksi harga saham yang tajam.

Berdasarkan publikasi yang diterbitkan hari ini, Kamis (12/3/2020), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., PT PP (Persero) Tbk., dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk., aksi buyback akan dilakukan dalam tiga bulan ke depan.

Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Mahendra Vijaya mengatakan perseroan menyiapkan dana Rp300 miliar untuk membeli kembali saham sebanyak 20 persen mulai 13 Maret 2020 hingga 11 Juni 2020 mendatang.  WIKA bakal menggunakan laba yang belum ditetapkan penggunaanya sebesar Rp5,25 triliun.

Saham WIKA mencetak tren penurunan yang dalam. Hari ini, saham WIKA terkoreksi 18,21 persen ke level 1.145 hingga perdagangan dihentikan sementara pada pukul 15.33. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga turun 5,01 persen sehingga Bursa Efek Indonesia (BEI) langsung menerapkan trading halt sesuai protokol manajemen krisis.

Waskita Karya juga menyiapkan dana Rp300 miiar untuk buyback saham. Manajemen menyebut, aksi buyback akan dimulai 13 Maret 2020 hingga 12 Juni 2020.

Saham Waskita Karya yang terus tergelincir membuat perseroan memutuskan untuk melakukan buyback. Terlebih, saat ini aksi buyback dalam kriteria tertentu tidak memerlukan persetujuan RUPS.

Berdasarkan data Waskita, sejak 1 Januari 2020 hingga 'll Maret 2020 tercatat mengalami penurunan sebesar 49 persen ke level 770. Hari ini, hingga perdagangan di Bursa Efek Indonesia dihentikan, saham Waskita turun 16,23 persen ke level 645.

"Penurunan signifikan harga saham Perseroan tidak mencerminkan kinerja positif Perseroan," tulis manajemen Waskita.

BUMN karya lainnya, PTPP juga berniat melakukan buyback dengan kesiapan dana Rp250 miliar. Manajemen PTPP menyebut, pembelian kembali saham akan dimulai 13 Maret 2020 hingga 12 Juni 2020 mendatang.

Manajemen PTPP menyebut, pembelian kembali saham perseroan akan dilakukan di harga yang dianggap baik dan wajar dengan memperhatikan sejumlah peraturan yang berlaku. Pembelian tersebut akan dilakukan pada harga yang lebih rendah atau sama dengan harga penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Selasa (11/3/2020), saham PTPP anjlok 12,78 persen ke level 785. Dalam periode tahun berjalan, harga saham PTPP sudah anjlok 50,74 persen. Adapun secara tahunan sudah terkoreksi 62,26 persen.

Tak mau ketinggalan, Adhi Karya juga menyiapkan dana Rp100 miliar untuk buyback. Pembelian kembali saham akan dimulai pada 13 Maret 2020 hingga 13 Juni 2020. Manajemen ADHI yakin pembelian kembali saham tidak akan memberikan dampak negatif yang material terhadap kegiatan usaha perseroan. 

Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Parwanto Noegroho mengatakan bahwa pelaksanaan transaksi buyback akan dilakukan berdasarkan keputusan direksi dengan mempertimbangkan dua hal.

“Rencana buyback ADHI sebanyak-banyaknya sebesar Rp100 miliar, untuk pelaksanaan transaksi akan dilakukan berdasarkan keputusan direksi dengan memperhatikan peraturan yang berlaku dan kondisi pasar,” jelasnya kepada Bisnis, Kamis (12/3/2020).

Hari ini, saham ADHI bergerak di rentang 570-610 dan pada posisi terakhir saat bursa dihentikan sementara terpantau di level 580, turun 7,94 persen. Dalam periode tahun berjalan, saham ADHI sudah ambles 50,64 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper