Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Sentral Siap Beraksi, Wall Street Naik Gila-gilaan

Bursa AS mengalami lonjakan tertinggi dalam empat belas bulan, didorong optimisme investor bahwa otoritas negara-negara di dunia akan melancarkan tindakan untuk mengimbangi dampak dari wabah penyakit virus corona (Covid-19).
Pedagang bekerja di lantai bursa New York Stock Exchange./ Michael Nagle - Bloomberg
Pedagang bekerja di lantai bursa New York Stock Exchange./ Michael Nagle - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Ekspektasi dorongan stimulus global berhasil mendongkrak tiga indeks saham utama di bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) mencatat kenaikan tajam pada akhir perdagangan Senin (2/3/2020).

Berdasarkan data Bloomberg, indeks S&P 500 berakhir menguat 4,60 persen ke level 3.090,23, indeks Dow Jones Industrial Average naik tajam 5,09 persen ke posisi 26.703,32, dan indeks Nasdaq Composite ditutup menanjak 4,49 persen ke level 8.952,16.

Bursa AS mengalami lonjakan tertinggi dalam empat belas bulan, didorong optimisme investor bahwa otoritas negara-negara di dunia akan melancarkan tindakan untuk mengimbangi dampak dari wabah penyakit virus corona (Covid-19).

Para menteri keuangan negara-negara G-7 berikut bank-bank sentral dikabarkan akan mengadakan teleconference pada Selasa (3/3/2020) untuk membahas bagaimana menanggapi wabah virus mematikan tersebut.

Saham teknologi memimpin rebound saham dalam bursa AS setelah tujuh hari berturut-turut mengalami penurunan, setelah para pembuat kebijakan moneter negara-negara dunia mulai dari Jepang hingga Inggris berjanji untuk mengambil tindakan demi mendukung ekonomi mereka jika diperlukan.

Sebelumnya, Gubernur Federal Reserve Jerome Powell menyatakan bank sentral AS tersebut bersedia bertindak sebagaimana mestinya untuk membantu ekonomi AS.

Dorongan penurunan suku bunga acuan meningkat seiring dengan anjloknya bursa saham AS sepanjang pekan lalu akibat kekhawatiran investor atas dampak wabah penyakit virus corona terhadap ekonomi AS dan global.

Pernyataan Powell serta merta mendorong ekspektasi peluang pemangkasan suku bunga acuan dalam rapat kebijakan yang akan berlangsung pada 17-18 Maret 2020.

Lonjakan saham pada Senin kini memberi harapan bagi investor, meskipun indeks S&P 500 ditutup 8,7 persen di bawah rekor yang dicapainya dua pekan lalu.

Kelompok ekonomi multinasional OECD memperingatkan bahwa wabah virus tersebut akan memukul pertumbuhan ekonomi global turun ke level terendah dalam lebih dari satu dekade.

Namun, investor bertaruh bahwa para pembuat kebijakan akan mengambil tindakan tegas untuk membatasi dampak pukulan itu.

"Pasar sudah mengesampingkan paruh pertama dan menatap paruh kedua untuk melihat apakah kita akan mengalami pemulihan dalam permintaan,” ujar Anik Sen, kepala ekuitas global di PineBridge Investments, seperti dilansir Bloomberg.

Pergerakan Bursa Wall Street 2 Maret

Indeks

Level

Perubahan (persen)

Dow Jones

26.703,32

+5,09

S&P 500

3.090,23

+4,60

Nasdaq

8.952,16

+4,49

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper