Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Saham Terpuruk, Harga Emas Malah Ikut Jatuh

Di pasar berjangka, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di Bursa Comex anjlok sebesar 75,80 dolar AS atau 4,6 persen, menjadi menetap di 1.566,70 dolar per ounce.
Warga menunjukkan emas batangan 25 gram sebelum dijual di Butik Emas Logam Mulia Antam, Bandung, Jawa Barat, Rabu (8/1/2020)./ ANTARA - Raisan Al Farisi
Warga menunjukkan emas batangan 25 gram sebelum dijual di Butik Emas Logam Mulia Antam, Bandung, Jawa Barat, Rabu (8/1/2020)./ ANTARA - Raisan Al Farisi

Bisnis.com, CHICAGO - Harga logam mulia rontok pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), meskipun pasar saham global Eropa dan Amerika Serikat juga terpuruk di tengah ketakutan atas wabah virus corona yang menyebar cepat ke seluruh penjuru dunia .

Di pasar berjangka, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di Bursa Comex anjlok sebesar 75,80 dolar AS atau 4,6 persen, menjadi menetap di 1.566,70 dolar per ounce.

Sementara di pasar spot, emas jatuh 4,5 persen menjadi diperdagangkan di 1.568,96 dolar AS per ounce pada pukul 14.15 waktu setempat (19.15 GMT), mengarah ke penurunan persentase satu hari terbesar sejak pertengahan 2013.

Harga palladium memimpin penurunan bebas dalam logam mulia pada Jumat (28/2/2020), sempat terperosok hampir 13 persen di awal sesi, diikuti emas menurun 4,6 persen, platinum jatuh 6,1 persen dan perak meluncur 7,4 persen.

“Banyak investor dan pedagang harus memenuhi margin calls [permintaan pialang agar investor menyetor lebih lanjut uang tunai atau surat berharga guna menutup kemungkinan kerugian] untuk produk lain, sehingga mereka menjual apa yang mereka bisa. Itu sebabnya situasinya memukul emas dan saham pertambangan emas," kata Michael Matousek, kepala pedagang di U.S. Global Investors, Inc..

“Orang-orang berusaha menjual apa pun yang mereka bisa. Ini merupakan penjualan keseluruhan."

Logam mulia emas melihat ayunan harga yang tajam minggu ini, setelah mencapai level tertinggi 7 tahun di 1.688,66 dolar AS pada Senin (24/2). Logam ini sekarang berada di jalur untuk mencatat penurunan mingguan tertajam sejak November 2016.

Penyebaran cepat virus corona menimbulkan ketakutan akan pandemi, dengan enam negara melaporkan kasus pertama mereka dan Organisasi Kesehatan Dunia memperingatkan bahwa Covid-19 dapat menyebar ke seluruh dunia.

Kepanikan akan virus mengirim pasar saham dunia ke jalur penurunan mingguan terburuk sejak 2008, dengan hampir enam triliun dolar AS terhapus dari nilai pasar mereka sejauh minggu ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper